Istri Insomnia Bikin Keluarga Merana
Saturday, June 29, 2019
Edit

Sebuah penelitian dilakukan untuk mengetahui dampak kurang tidur pada 35 pasangan suami istri. Selama 10 malam peneliti memasang monitor di rumah para pasangan itu untuk mengetahui siklus istirahat dan kegiatan mereka.
Istri yang mengalami kesulitan tidur cenderung mempunyai interaksi yang negatif dengan suami dan keluarganya keesokan harinya. Dengan kata lain, si istri jadi praktis murka sehingga praktis tersulut pertengkaran dengan suami. Hasil penelitian ini dipresentasikan dalam pertemuan Associated Professional Sleep Societies.
"Gangguan tidur yang dialami istri akan menjadikan interaksinya dengan suami lebih bersifat negatif. Sebaliknya jikalau suami yang mengalami gangguan tidur, tidak ada perbedaan yang berarti esok harinya," kata Wendy Troxel, psikiatri dari University of Pittsburgh School of Medicine yang melaksanakan riset ini.
Ia menjelaskan, wanita yang kurang tidur cenderung menjadi stres, praktis tersinggung dan mengekspresikan perasaannya secara verbal. "Pria sebaliknya, menekan perasaannya atau tidak terlalu peduli," katanya.
Dampak kurang tidur ini, berdasarkan Troxel akan menjadi bulat setan. "Gangguan tidur akan menjadikan mood tidak stabil sehingga korelasi dengan pasangan dapat renggang. Hal ini menjadikan beban pikiran sehingga makin sulit tidur," katanya.
Ia menyarankan semoga gangguan tidur diatasi secara klinis dan mungkin konseling ijab kabul jikalau korelasi suami istri menjadi renggang.
Dalam studi sebelumnya, Troxel menemukan para istri yang pernikahannya senang jarang terbangun dari tidurnya di malam hari. "Jika kita kurang tidur, kita tidak akan dapat melaksanakan sesuatu dengan baik, termasuk dalam korelasi komunikasi kita dengan pasangan," katanya.