Fakta Mencengangkan Jurang Atau Palung Bahari Paling Dalam
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Seperti halnya daratan, dasar bahari pun penuh dengan bentang alam yang amat beragam. Mulai dari yang setinggi gunung bahari sampai yang sedalam jurang bahari atau palung. Dari sekian banyak palung bahari yang ada di Bumi, Palung Mariana yang terletak di Samudera Pasifik ialah yang terdalam. Dalam ilmu kelautan sendiri, bab jurang bahari yang kedalamannya lebih dari 6.000 meter dikenal dengan sebutan zona hadal. Nama tersebut diambil dari Hades, tuhan dunia bawah dalam mitologi Yunani Kuno. Sebagian besar zona hadal yang sudah diketahui oleh insan terbentuk dari hasil pertemuan antar lempeng Bumi. Karena zona hadal dari jurang bahari tergolong sebagai tempat yang sulit diakses bahkan dengan teknologi sekarang, masih banyak yang belum diketahui dari zona ini. Namun meskipun gres sedikit, gosip yang sudah diketahui dari zona hadal bakal membuat siapapun merasa kagum.
Gunung Tertinggi di Daratan Masih Lebih Pendek Dibandingkan Jurang Laut Terdalam
Gunung tertinggi di daratan ialah Gunung Everest, di mana tingginya mencapai lebih dari 8.000 meter di atas permukaan laut. Kendati luar biasa tinggi, Gunung Everest nyatanya masih belum ada apa-apanya kalau dibandingkan Palung Mariana. Pasalnya kedalaman Palung Mariana mencapai lebih dari 10.000 meter. Dengan kata lain, kalau kita bisa memindahkan Gunung Everest dan menaruhnya di dalam Palung Mariana, maka puncak gunung tersebut masih belum bisa mencapai bab teratas Palung Mariana. Sahabat duniafreak.blogspot.com sudah banyak pendaki gunung termahsyur yang menginjakkan kakinya di puncak Everest. Namun hanya segelintir orang yang pernah melihat titik terdalam Palung Mariana secara langsung.
Baru Ada Tiga Orang yang Pernah Mencapai Dasar Jurang Laut Terdalam
Kendati Palung Mariana masih berstatus sebagai bab dari Bumi, kenyataannya jumlah orang yang pernah pergi ke luar angkasa masih lebih banyak ketimbang jumlah orang yang pernah mencapai dasar Palung Mariana. Dua di antara mereka ialah ilmuwan Jacques Piccard dan Don Walsh yang menaiki kapal selam khusus Trieste pada tahun 1960. Satu orang lagi ialah sutradara termahsyur James Cameron pada tahun 2012 yang mengendarai sendiri kapal selam Challenger. Cameron sendiri memang dikenal sebagai pecinta alam dan pernah menyutradarai film fiksi ilmiah bertema bahari dalam yang berjudul The Abyss.
Alasan utama mengapa dasar Palung Mariana sulit dijamah secara eksklusif ialah alasannya ialah perangkat yang dimiliki insan gampang mengalami kerusakan ketika harus berada di kedalaman seekstrim Palung Mariana. Sahabat duniafreak.blogspot.com semakin dalam lokasi suatu tempat, maka tekanan bawah airnya juga bakal semakin tinggi. Tekanan yang dimiliki bab terdalam Palung Mariana sendiri dilaporkan mencapai 8 ton, alias kurang lebih setara dengan tekanan yang diberikan oleh injakan 100 ekor gajah. Selain tekanan bawah laut, kondisi Palung Mariana yang sempit dan gelap gulita juga menjadikan wahana bawah bahari rentan mengalami benturan.
Namun hal tersebut tidak lantas membuat ilmuwan patah arang. Berkat kemajuan teknologi, mereka bisa membuat kapal selam khusus yang bisa menahan tekanan jurang laut. Kapal selam Trieste yang pernah mencapai dasar laut Palung Mariana ialah contohnya. Namun nasib wahana bawah bahari yang lain tidaklah seberuntung Trieste. Tahun 2014, kapal selam tanpa awak Nereus mengalami kerusakan dan hilang di Palung Kermadec di bersahabat Selandia Baru ketika tengah menjalani misi penelitian. Sebelum menghilang, Nereus sempat dikirim untuk menjalani misi-misi berbahaya di jurang laut, termasuk di Palung Mariana pada tahun 2009.
Gelombang bunyi yang merambat di air bergerak lebih cepat dibandingkan gelombang bunyi di udara. Prinsip inilah yang lalu dipakai oleh para ilmuwan untuk mengetahui kedalaman masing-masing jurang bahari ketika menjelajahi jurang bahari sampai bab paling dasarnya tidak bisa dilakukan. Teknik yang dipakai untuk mengukur kedalaman jurang bahari ialah teknik membunyikan bom. Mula-mula, peledak aktif akan diceburkan ke jurang laut. Sahabat duniafreak.blogspot.com ketika bomnya meledak, bunyi yang ditimbulkannya akan terdengar sampai ke permukaan. Waktu yang diharapkan bunyi bom tersebut untuk mencapai kapal lalu menjadi patokan bagi ilmuwan untuk memilih kedalaman kurang laut.
Akurasi metode ini sendiri tidak luput dari kritikan sesama kalangan ilmuwan. Kendati begitu, hasil pengukuran yang menggunakan metode ini tetap dianggap bisa dipertanggung jawabkan. Dengan menggunakan metode bom, para ilmuwan berhasil mengukur kedalaman jurang-jurang bahari yang dalam menyerupai Mariana, Kermadec, Kuril-Kamchatka, Filipina, serta Tonga. Semua jurang bahari tersebut terletak di Samudera Pasifik dan mempunyai kedalaman lebih dari 10.000 meter.
Samudera Pasifik merupakan samudera terluas di dunia. Namun kehebatan Samudera Pasifik bukan hanya itu. Di samudera ini pulalah, terdapat tempat-tempat yang paling dalam di muka Bumi. Jurang bahari terdalam yang berada di Pasifik ialah Palung Mariana yang kedalamannya mencapai 10.991 meter, di mana titik terdalamnya dikenal dengan sebutan Kedalaman Challenger. Di belakang Palung Mariana, berturut-turut ada Palung Tonga (10.882 meter) dan Palung Filipina (10.540 meter).
Ada Ikan yang Hidup di Jurang Laut Dalam
Walaupun tempat ini diselimuti kegelapan abadi, ternyata tetap ada binatang yang hidup di jurang bahari dalam. Pada awalnya, para ilmuwan kesulitan mendapat gosip yang memadai mengenai bentuk kehidupan di bahari dalam alasannya ialah spesies-spesies ikan bahari dalam yang berhasil didapat pada umumnya berasal dari bangkai yang kondisinya juga sudah buruk. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, misteri kehidupan di bahari dalam mulai bisa diungkap. Pada tahun 2008, untuk pertama kalinya ilmuwan berhasil memperoleh gambar makhluk bahari dalam yang diambil secara eksklusif dari habitatnya. Adalah kapal penelitian Hakuno-Maru asal Jepang yang berhasil mengabadikan momen bersejarah tersebut.
Pada awalnya wahana penelitian tadi menjatuhkan umpan ke dalam Palung Jepang. Kamera bawah bahari yang diarahkan ke umpan lantas berhasil menangkap gambar siput bahari dalam, di mana binatang tersebut dipercaya sebagai binatang yang paling banyak menghuni tempat bahari dalam. Sahabat duniafreak.blogspot.com kamera yang sama juga berhasil menangkap gambar sejumlah ikan yang berenang secara aktif dan berkumpul untuk memakan udang. Didapatnya gambar tadi sekaligus mematahkan pola pikir terdahulu yang menganggap kalau semua ikan yang hidup di bahari dalam niscaya hanya bisa berenang lambat.
Ada Sampah Plastik yang Ditemukan di Jurang Laut Dalam
Timbunan sampah plastik yang terbawa ke bahari menjadi duduk perkara lingkungan yang kian memprihatinkan. Bahkan tempat bahari dalam pun tidak luput dari ancaman sampah plastik. Saat para ilmuwan menganalisa data Deep-Sea Debris Database yang mempunyai koleksi foto dan video dari ribuan penyelam selama 30 tahun terakhir, mereka menemukan kalau adanya sampah tas plastik yang terdampar di dasar Palung Mariana.
Selain plastik, limbah kimia juga ditemukan di Palung Mariana. Karena Palung Mariana merupakan titik terdalam di Bumi, maka senyawa berbahaya yang masuk ke dalam palung bakal terakumulasi dan sulit terbawa keluar. Berdasarkan hasil penelitian yang dirilis pada bulan Februari 2018, Palung Mariana diketahui mempunyai kadar polusi lebih tinggi dibandingkan sungai-sungai di Cina yang kerap menjadi tempat pembuangan limbah industri.
Sumber :
https://en.wikipedia.org/wiki/Hadal_zone
duniafreak.blogspot.com/search?q=penemuan-paling-mengejutkan-di-laut