Alexander Pichushkin, Pembunuh Berantai Yang Terobsesi Akan Papan Catur
Monday, March 25, 2019
Edit
Catur ialah permainan yang pastinya tidak asing bagi siapapun. Pasalnya dalam permainan ini, kecermatan seseorang dalam menyusun taktik dan manuver untuk mengalahkan lawannya benar-benar diuji. Tidak mengherankan jikalau kemudian permainan ini tidak pernah sepi peminat kendati terkesan sulit untuk dimainkan. Namun selain identik dengan permainan yang mengasah otak, ternyata ada hal lain terkait catur yang mempunyai nuansa kelam. Hal yang dimaksud di sini ialah adanya seorang pembunuh berantai yang menyandang julukan Si Pembunuh Papan Catur (The Chessboard Killer).
Alexander Pichushkin ialah nama orisinil dari sosok yang menyandang julukan tersebut. Kendati namanya kalah tenar jikalau dibandingkan dengan pembunuh-pembunuh berantai legendaris menyerupai Jack The Ripper atau Zodiak, reputasinya sebagai pembunuh berantai sama sekali tidak sanggup dipandang sebelah mata. Bagaimana tidak, laki-laki berkebangsaan Rusia tersebut dilaporkan sudah membunuh setidaknya 48 orang!
Julukan Pembunuh Papan Catur sendiri diberikan kepada Pichushkin sebab ketika dirinya ditangkap oleh polisi pada tahun 2007, sebuah papan catur yang kotak-kotaknya sudah terisi oleh tanggal ditemukan di lokasi kejadian. Menurut asumsi polisi, tanggal-tanggal tersebut ada hubungannya dengan pembunuhan yang dilakukan oleh Pichushkin. Dari inovasi itulah, Pichushkin memperoleh nama julukannya.
Pichushkin lahir di Moskow pada tanggal 9 April 1974. Saat dirinya masih kecil, Pichushkin diketahui sempat terjatuh ke arah belakang ketika dirinya sedang bermain ayunan. Ketika Pichushkin kecil mencoba bangkit kembali, ayunan yang sama menghantam kepala cuilan depannya.
Peristiwa tersebut memang tidak hingga membahayakan nyawa Pichushkin. Namun petaka tadi diduga besar lengan berkuasa ada kaitannya dengan rentetan pembunuhan yang kelak bakal ia lakukan. Saat Pichushkin mendapatkan benturan di cuilan kepalanya, cuilan korteks frontal pada otaknya mengalami kerusakan.
Sekedar info, korteks frontal ialah cuilan otak yang mengatur cara seseorang dalam memecahkan problem dan pengendalian kepribadian. Sahabat duniafreak.blogspot.com ketika Pichushkin ditangkap oleh polisi, pakar yang menganalisanya beropini kalau cedera yang dialami oleh Pichushkin pada otaknya sanggup jadi menjadi penyebab mengapa Pichushkin kemudian tumbuh menjadi sosok yang tidak sanggup menahan dirinya untuk membunuh.
Belasan tahun berlalu, Pichushkin balasannya merenggut korban jiwa pertamanya pada tahun 1992. Korbannya ialah seorang cowok yang ia dorong keluar jendela hingga tewas. Namun Pichushkin tidak ditangkap oleh polisi sebab berdasarkan polisi, korban tewas tanggapan bunuh diri.
Pichushkin sendiri mengaku kalau ia merasa sangat sumringah setelah berhasil membunuh korban pertamanya. “Pembunuhan pertama, rasanya menyerupai cinta pertama. Sulit dilupakan,” ungkapnya menyerupai yang dikutip oleh situs Biography.com. Namun gres semenjak tahun 2001, Pichushkin mulai menjalani agresi pembunuhan berantai secara teratur.
Saat diinterogasi oleh pihak berwajib, Pichushkin mengaku kalau ia mempunyai niat untuk membunuh 64 orang. Jumlah yang sama dengan jumlah kotak yang ada di permukaan papan catur. Walaupun Pichushkin dinyatakan bersalah atas pembunuhan 49 orang, Pichushkin mengaku kalau korban aslinya bahwasanya jauh lebih tinggi sebab ia merasa sudah berhasil memenuhi targetnya untuk membunuh sesuai jumlah kotak papan catur.
Kendati begitu, Pichushkin sendiri ternyata tidak sadar mengenai berapa jumlah persis orang yang sudah ia bunuh. Pasalnya saking banyaknya orang yang sudah ia bunuh, Pichushkin kemudian tidak pernah lagi menghitung jumlah korbannya. Ia bahkan mengklaim kalau ia mungkin bakal terus membunuh jikalau dirinya tidak ditangkap.
Mayoritas dari korban Pichushkin ialah orang-orang renta yang tidak mempunyai tempat tinggal. Ia menemukan korbannya dengan cara mengunjungi Taman Bitsevsky di Moskow. Saat ia sudah menemukan sasarannya, Pichushkin kemudian mengundang mereka ke tempat tinggalnya untuk minum vodka bersama.
Saat korbannya tanpa curiga menuruti kemauan Pichushkin, ia dan Pichushkin kemudian akan minum-minum hingga mabuk. Saat korbannya sedang lengah inilah, Pichushkin akan mengambil palu dan memukul kepala korbannya hingga tewas. Seolah belum puas dengan hanya mencabut nyawa korbannya, Pichushkin setelah itu juga akan memasukkan botol vodka ke dalam lubang bekas pukulan di kepala korbannya.
Seiring dengan semakin banyaknya orang yang sudah dibunuh oleh Pichushkin, ia juga tidak lagi selektif ketika hendak menentukan korbannya. Awalnya Pichushkin hanya sekedar mengincar para tuna wisma yang sudah lanjut usia sebagai korbannya. Namun belakangan, ia juga mulai mengincar perempuan dan belum dewasa sebagai korbannya. Jika ketika membunuh orang-orang tua, Pichushkin menjebak mereka dengan cara berpura-pura mengajak minum bareng, maka Pichushkin menyerang perempuan dan belum dewasa dengan cara menyerang mereka secara tiba-tiba dari belakang.
Seiring dengan kian merajarelanya teror pembunuhan yang dilakukan oleh Pichushkin, daerah sekitar Taman Bitsevsky pun mulai menyandang reputasi sebagai tempat yang angker. Sahabat duniafreak.blogspot.com menurut dongeng yang banyak dipercaya oleh penduduk sekitar, ada sosok misterius yang mereka sebut sebagai Maniak tengah berkeliaran di tempat tersebut.
Jika ada seseorang yang nekat masuk ke kerimbunan pepohonan di bersahabat taman, maka orang tersebut bakal menghilang dan tidak pernah ditemukan lagi. Antara final dasawarsa 90-an hingga tahun 2006, dilaporkan ada lebih dari 50 orang yang menghilang di daerah tersebut. Sosok Maniak sendiri oleh penduduk sekitar dipercaya sebagai makhluk halus atau bahkan monster tanpa wajah yang gemar menculik manusia.
Tidak ada yang tahu bahwa sosok orisinil di balik kasus hilangnya orang-orang tersebut ialah sesosok insan biasa yang ketagihan untuk membunuh. Pichushkin sendiri tidak pernah mengundang kecurigaan orang sebab kelihaiannya dalam menyembutkan sifat psikopatnya. Di siang hari, ia bekerja sebagai pegawai di toko materi makanan. Menurut kesaksian rekan kerjanya, Pichushkin digambarkan sebagai sosok yang sedikit aneh dan pendiam, namun tidak berbahaya.
Namun layaknya peribahasa “sepandai-pandainya bangkai dipendam, baunya akan tercium juga”. Sepak terjang Pichushkin sebagai pembunuh berantai balasannya ketahuan. Awalnya, ia merayu seorang perempuan yang biasa mengunjungi toko tempat Pichushkin bekerja supaya tiba ke tempatnya. Pichushkin meminta perempuan tersebut untuk menemaninya melihat kuburan anjingnya di tengah-tengah hutan.
Wanita tersebut setuju, namun ia secara belakang layar menaruh rasa curiga kepada Pichushkin. Oleh sebab itulah, sebelum pergi ke hutan untuk menemani Pichushkin, ia menghubungi anaknya ke mana ia hendak pergi. Ia juga memperlihatkan nomor telepon Pichushkin kepadanya supaya sang anak tahu harus melaksanakan apa seandainya ada sesuatu yang terjadi pada ibunya.
Keputusan perempuan tersebut terbukti jitu. Kendati ia pada balasannya harus meregang nyawa usai dibunuh oleh Pichushkin, putranya dengan sigap pribadi menghubungi polisi ketika ibunya tidak kunjung kembali. Polisi yang mendapatkan laporan tersebut kemudian pribadi bergegas menangkap Pichushkin.
Di hadapan polisi, Pichushkin sama sekali tidak merasa gemetar. Justru dengan sumringah, ia memperlihatkan buku harian beserta papan catur yang menampilkan rekam jejak pembunuhannya. Selama diinterogasi, jumlah korban yang diakui oleh Pichushkin terus berubah. Awalnya ia mengaku “hanya” membunuh 48 orang, namun kemudian jumlahnya berubah-ubah hingga jadi 61 orang. Polisi sendiri gres berhasil menemukan 49 mayit korban pembunuhan Pichushkin.
Bulan Oktober 2007, Pichushkin yang diadili di dalam sebuah bilik beling kemudian dijatuhi eksekusi penjara seumur hidup, di mana 15 tahun pertamanya bakal dijalani di sel isolasi. Akibat kasus Pichushkin ini pulalah, muncul tekanan dari publik biar pemerintah Rusia kembali memberlakukan eksekusi mati kepada pelaku kejahatan berat.
Kejahatan tersebut sangatlah berat, mnghilangkan nyawa seseorang. Sahabat duniafreak.blogspot.com timbulkan rasa kasih sayang terhadap sesama, tidak peduli ras, suku atau agamanya sebab semua insan ialah ciptaan Tuhan dan kita semua bersaudara. Dengan kasih sayang kejahatan sanggup dihilangkan di muka bumi.
Sumber :
https://allthatsinteresting.com/alexander-pichushkin
https://www.biography.com/people/alexander-pichushkin-396824