Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik - Dunia Freak -->

Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik

Entah apa yang terjadi dengan sikap insan beberapa tahun ini, alasannya yakni semakin banyak terjadi kasus pembunuhan. Kasus pembunuhan ini tak hanya marak di Indonesia saja, tapi juga di seluruh dunia. Bahkan, yang lebih miris lagi, pelaku pembunuhan itu tak terlihat menyesal telah melaksanakan pembunuhan. Di antara semua kasus pembunuhan, beberapa ada yang korbannya dimutilasi, yaitu tubuh dari korban dipotong-potong menjadi beberapa bagian. Biasanya, yang dipotong-potong itu yakni tangan dan kakinya, biar terpisah dari badannya. Namun ada juga mutilasi yang memotong semua tubuh korban, termasuk "barang antik". Berikut ini yakni kasus pembunuhan yang disertai mutilasi "barang antik".

Kasus Jasper Rushing

 Entah apa yang terjadi dengan sikap insan beberapa tahun ini Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik

Jasper Rushing yakni seorang pelaku pembunuhan yang terjadi di Arizona, Amerika Serikat, pada tahun 2010. Diketahui, ia telah membunuh sahabat satu selnya yang berjulukan Shannon Palmer di penjara Arizona. Sebelum hasilnya dipukuli hingga mati, Jasper sempat memotong "barang antik" Shannon dengan menggunakan pisau cukur yang ada di sel tersebut. Rupanya, sebelum membunuh Shannon, Jasper diketahui telah membunuh ayah tirinya sendiri, dengan alasan ayah tirinya itu telah memperkosa saudara dari Jasper, meski tuduhan itu tak ada buktinya. Jasper pun dipenjara selama 28 tahun, dan di penjara itulah ia bertemu dengan Shannon.

Selama dalam tahanan, Jasper merasa tak tahan dengan kelakuan Shannon, yang mempunyai gangguan kejiwaan, namun Jasper masih berusaha sabar. Lama kelamaan, kesabarannya habis, dan Jasper pun membunuh Shannon, sehabis sebelumnya memotong "barang antik"nya terlebih dulu. Diketahui Shannon masih hidup dikala "barang antik"nya dipotong, dan kemudian Jasper menghabisinya. Karena perbuatannya itu, hukumannya yang semula ‘hanya’ dipenjara selama 28 tahun, meningkat jadi sanksi mati pada tahun 2017. Sahabat duniafreak.blogspot.com penjara Arizona memang dapat dibilang sebagai penjara yang kurang baik untuk narapidana, alasannya yakni terbatasnya fasilitas, terutama akomodasi untuk napi yang mengalami gangguan jiwa. Karena itu, napi dengan gangguan jiwa terkadang harus satu sel dengan napi lain yang normal, atau bahkan sama-sama mengalami gangguan mental. Itulah yang menjadikan terjadinya pembunuhan ini.

Kasus Eduard Assylov

 Entah apa yang terjadi dengan sikap insan beberapa tahun ini Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik

Eduard Assylov yakni korban pembunuhan disertai mutilasi yang terjadi pada tahun 2017 di Moskow, Rusia. Eduard yang pada dikala itu berusia 37 tahun ditemukan dalam kondisi tubuh terpotong-potong di asrama daerah ia tinggal. Diketahui, Eduard ditusuk lebih dari 9 kali di perut, dan 5 kali di bab paha. Total ia mendapat sekitar 40 luka tusuk, sebelum hasilnya dimutilasi. Tak hanya itu saja, pelaku bahkan juga memotong telinga, jari tengah tangan kirinya, serta "barang antik" dari korban.Hal itu pertanda bahwa sang pelaku mempunyai perasaan murka dan dendam pada korban.

Ternyata, pelaku tak sulit untuk ditemukan, alasannya yakni tak usang sehabis inovasi jenazah Eduard, seorang laki-laki yang identitasnya dirahasiakan menyerahkan diri pada polisi. Sang pelaku yakni sahabat sekamar dari Eduard. Pelaku mengaku bahwa ia tak tahan dengan kebiasaan merokok Eduard, yang selalu merokok di kamar daerah mereka tinggal. Sahabat duniafreak.blogspot.com kemungkinan besar, sang pelaku bukanlah seorang perokok, melihat dari reaksinya pada Eduard yang perokok. Mereka sempat bertengkar soal rokok, dan alasannya yakni kesabaran pelaku sudah habis, pelaku pun menyerang Eduard dengan pisau. Pelaku pun sekarang mendekam di penjara seumur hidup atas perbuatannya.

Terpengaruh fatwa sesat

 Entah apa yang terjadi dengan sikap insan beberapa tahun ini Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik

Kini kita beralih ke India. Pada tahun 2017 lalu, tepatnya bulan November, ada seorang ayah yang nekat membunuh anak kandungnya sendiri yang masih berusia 13 tahun. Pembunuhan itu dilakukan dengan menggunakan senjata tajam. Pelaku diketahui berjulukan Ram Gopal Patel, yang berusia 39 tahun pada dikala itu. Ia nekat melaksanakan pembunuhan itu dengan dalih mengusir roh jahat dari rumahnya yang terletak di Chhattisgarh. Hal yang paling parah ketika ia memotong alat reproduksi anak laki-lakinya menggunakan kapak. Ram pun mengaku bahwa ia disuruh oleh seorang dukun berjulukan Rajesh Yadav yang berusia 19 tahun, yang mengajarkannya bahwa segala hal mistis yang menimpa Ram tiba dari anaknya sendiri.

Ram merasa selama ini kerap didatangi oleh roh jahat yang mengganggu hidupnya. Sering terdengar bunyi gila dari balik jendela dan manggangunya pada malam hari. Maka dari itu, ia menemui seorang dukun biar terlepas dari kutukan. Ternyata, bayaran dari semua itu yakni ia harus membunuh anaknya sendiri. Sahabat duniafreak.blogspot.com kini, baik Ram maupun Rajesh, harus mendekam di penjara dengan tuduhan pembunuhan, konspirasi, dan menyembunyikan barang bukti. Nasib mereka akan ditentukan dalam pengadilan yang dilakukan pada hari-hari mendatang. Praktik perdukunan memang masih sering terjadi di India. Menurut catatan National Crime Records Bureau, sebanyak 135 orang terbunuh alasannya yakni praktik perdukunan itu pada tahun 2015. Dengan kata lain, dalam 3 hari setidaknya ada 1 orang meninggal alasannya yakni perdukunan. Sayangnya, hanya sedikit yang melaporkan kasus yang berkaitan dengan perdukunan ini.

Kasus Brenda Barattini

 Entah apa yang terjadi dengan sikap insan beberapa tahun ini Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik

Bulan November 2017, di Argentina, seorang perempuan berjulukan Brenda Barattini, 26 tahun, menjadi terdakwa sehabis diketahui nekat memotong "barang antik" pacarnya sendiri, Sergio Fernandez. Brenda sendiri merupakan seorang arsitek, dan Sergio yakni seorang musisi rock. Brenda menyerang Sergio sehabis rekaman video adegan seks mereka disebar korban kepada teman-temannya. Korban semula mengklaim bahwa luka-lukanya yang parah, di mana 90 persen organ kemaluannya terputus, akhir hasil "permainan seks yang salah". Tapi Brenda, yang berbicara dari sel penjara daerah ia ditahan sebelum persidangan, mengklaim bahwa dialah yang menyerang organ langsung korban dengan gunting alasannya yakni kekasihnya itu menyebarkan video asusila mereka kepada teman-temannya.

Brenda tidak pernah membantah melaksanakan serangan itu, tetapi ia bersikeras bahwa tindakannya itu yakni perjuangan untuk membela diri. Dia juga bersikeras bahwa ia tak berniat untuk memotong "barang antik" pacarnya itu, dan hanya berniat untuk melukainya saja. Dia menyampaikan bahwa kekasihnya itu telah menyakitinya dan merusak psikologisnya. Dia menuduh korban telah memperlakukannya dengan tidak manusiawi. Sahabat duniafreak.blogspot.com Brenda sekarang harus mendekam di penjara tanpa jaminan hingga sidang pengadilan untuknya digelar. Dia mengaku meratapi tindakannya. Jika terbukti bersalah, Brenda dapat dieksekusi 15 tahun penjara.

Kasus Carl Edmondson

 Entah apa yang terjadi dengan sikap insan beberapa tahun ini Bikin Ngilu Kasus Pembunuhan Disertai Mutilasi Barang Antik

Lagi, kasus ini terjadi pada bulan November 2017. Pada bulan dan tahun tersebut, pihak otoritas Chicago menemukan jenazah laki-laki berjulukan Carl Edmondson yang dibunuh dengan brutal di ruangan bawah tanah daerah tinggalnya. Polisi menemukan mayatnya ketika sedang melaksanakan pengecekan kesejahteraan bagi para warganya.

Carl yang pada dikala itu berusia 61 tahun ditemukan dengan kondisi kepala pecah akhir pukulan benda tumpul, dan "barang antik"nya juga dipotong. "barang antik" itu sempat tak ditemukan polisi, alasannya yakni kondisi ruangannya yang gelap, namun hasilnya berhasil ditemukan oleh salah satu petugas polisi. Selain itu, mayatnya juga berbau bensin. Diduga Carl dibakar hidup-hidup. Sudah pasti, Carl ini meninggal dunia alasannya yakni dibunuh.

Beberapa waktu kemudian, polisi hasilnya berhasil menahan seorang laki-laki yang menjadi pelakunya. Ternyata, pelakunya yakni anak kandung dari korban, yaitu Carlton Edmondson. Tak dijelaskan secara niscaya apa motif pembunuhan yang dilakukan anak pada ayahnya tersebut. Namun, sehabis membunuh ayahnya, ia sempat memasang foto selfie dirinya bersama jasad ayahnya di media sosial, namun sayangnya foto itu telah dihapus. Sahabat duniafreak.blogspot.com Carlton pun harus dipenjara dengan dakwaaan pembunuhan.

Itulah kasus pembunuhan disertai mutilasi "barang antik" yang pernah terjadi di dunia. Semoga saja hal serupa di Indonesia dapat dihilangkan, mengingat kasus pembunuhan dengan mutilasi sudah sering terjadi di Indonesia, hanya saja tak hingga ke memotong alat reproduksi.

referensi 
http://listverse.com
https://www.phoenixnewtimes.com
https://www.thesun.co.uk/news
https://www.dailymail.co.uk
https://www.dailystar.co.uk
https://www.liputan6.com

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel