Efek Samping Absurd Yang Disebabkan Gigitan Laba-Laba - Dunia Freak -->

Efek Samping Absurd Yang Disebabkan Gigitan Laba-Laba

Siapa sih yang tidak kenal dengan Spider-Man? Tokoh komik asal Amerika ini begitu populer lantaran sudah begitu sering diangkat di aneka macam media hiburan. Mulai dari komik, kartun, game, hingga film live action. Di komiknya sendiri, Peter Parker selaku identitas orisinil Spider-Man diceritakan berhasil memperoleh kekuatan laba-laba setelah dirinya digigit oleh laba-laba yang mengalami mutasi.

Lain komik, lain pula realita. Jika seseorang benar-benar tergigit oleh laba-laba di dunia nyata, maka bukannya mendapat kekuatan super, orang tersebut justru malah akan mendapat aneka dampak samping yang tidak diinginkan. Mulai dari yang hanya sebatas bekas luka, hingga yang menjadikan ancaman amputasi. Berikut ini yaitu 6 tumpuan dampak samping absurd yang ditimbulkan oleh gigitan laba-laba:

 Siapa sih yang tidak kenal dengan Spider Efek Samping Aneh yang Disebabkan Gigitan Laba-Laba

1. Merangsang Gairah Seksual
Laba-laba pengelana Brazil yaitu jenis laba-laba yang bisa menciptakan bulu kuduk anda berdiri. Panjang badannya memang hanya sekitar 5 cm, namun rentang kakinya bisa mencapai 15 cm. Namun bukan cuma gara-gara ukurannya, laba-laba ini lantas begitu ditakuti. Laba-laba ini merupakan salah satu jenis laba-laba yang paling beracun di dunia.

Akibat racunnya itu pula, laba-laba ini dalam pembagian terstruktur mengenai ilmiah digolongkan dalam genus Phoneutria. Nama yang dalam bahasa Yunani berarti “wanita pembunuh”. Kenyataannya, racun laba-laba ini memang bisa menjadikan dampak fatal bagi manusia. Namun untungnya, penawar racun laba-laba ini sudah ditemukan. Makara mereka yang tergigit tetap bisa lolos dari maut.

Biarpun mematikan, namun racun laba-laba pengelana Brazil ternyata mempunyai khasiat lain. Pada tahun 2007, ilmuwan menemukan kalau salah satu dampak samping yang ditimbulkan oleh gigitan laba-laba pengelana Brazil pada laki-laki yaitu terus menegangnya alat kemaluan dalam kurun waktu yang lama.

Efek samping itu sendiri terjadi lantaran racun laba-laba yang bersangkutan meningkatkan kadar oksida nitrit, yang pada gilirannya meningkatkan laju fatwa darah. Ilmuwan yang meneliti racun ini lantas menamai senyawanya dengan sebutan PnTx2-6. Sahabat duniafreak.blogspot.com jikalau penelitian ini berjalan sesuai harapan, mereka berharap kalau racun ini bisa dimanfaatkan untuk menyembuhkan orang-orang dengan gangguan seksual.

2. Membusuknya Anggota Badan
Nekrosis yaitu suatu kondisi di mana pecahan tubuh seseorang mengalami pembusukan sehingga pecahan yang membusuk harus diamputasi. Gigitan laba-laba diketahui bisa mengakibatkan nekrosis pada anggota tubuh yang tergigit. Laba-laba dengan kemampuan menyeramkan tersebut yaitu laba-laba petapa dari famili Sicariidae.

Contoh kasus nekrosis akhir gigitan laba-laba petapa cokelat pernah terjadi pada tahun 2013 di Italia. Saat itu, seorang perempuan mendadak mencicipi sakit pada telinganya ketika ia gres bangkit tidur. Dokter yang memeriksanya awalnya mengira kalau perempuan tersebut hanya sedang menderita alergi dan memberinya antihistamin. 

Namun bukannya membaik, kondisi perempuan tersebut justru semakin memburuk. Sekarang rasa sakitnya menjalar ke pecahan wajah. Daun telinganya juga terlihat berubah warna menjadi hitam. Pertanda kalau sel-sel di telinganya mengalami kematian. Barulah diketahui kalau perempuan tersebut mengalami kondisi demikian akhir digigit oleh laba-laba pertapa. Supaya kondisinya tidak memburuk, dokter terpaksa mengangkat sel-sel mati di tulang rawan telinganya dan menggantinya dengan tulang rawan dari rusuk. 

Kendati gigitan laba-laba petapa memang bisa menjadikan nekrosis, kasus tersebut bekerjsama tergolong amat langka. Menurut Scott Weinstein – pakar racun dari rumah sakit di Adelaide, Australia – kasus di mana gigitan laba-laba petapa menjadikan nekrosis pada korbannya yaitu 5.000 : 1. 

3. Bisul yang Bertambah Banyak
Selain menjadikan rasa sakit biasa, gigitan laba-laba juga bisa menjadikan bisul absurd pada kulit korbannya. Di Perancis, seorang laki-laki berusia 66 tahun memperlihatkan tanda-tanda ruam yang absurd usai digigit oleh laba-laba. Awalnya bisul seukuran kepala paku muncul di lengan atasnya sebelum lalu menyebar ke pecahan lain tubuhnya.

Dokter yang mengusut laki-laki ini lalu menyimpulkan kalau laki-laki yang bersangkutan menderita suatu kondisi yang dikenal dengan istilah acute generalized exanthematous pustulosis (AGEP). Normalnya kasus AGEP hanya dijumpai pada orang-orang yang sedang mengkonsumsi antibiotik. Dokter lalu memperlihatkan obat kortikosteroid pada korban dan sehabis lima hari, kondisinya sudah jauh membaik.

4. Gangguan Darah dan Ginjal
Masih berkaitan dengan kasus laki-laki yang tadi. Saat darahnya diperiksa, ternyata laki-laki yang bersangkutan mempunyai tanda-tanda penyakit darah yang berjulukan periarteritis nodosa (PAN). PAN sendiri yaitu suatu gangguan di mana pembuluh arteri kecil mengalami penyumbatan dan lalu rusak. 

Dokter memperkirakan kalau kasus PAN yang menimpa laki-laki ini disebabkan oleh gigitan laba-laba petapa cokelat. Saat racunnya masuk ke dalam pembuluh darah, sel-sel darah merah yang terpapar oleh racun lalu meledak sehingga muatannya tersebar ke dalam cairan plasma darah. Karena sel-sel darah merahnya berkurang, orang yang bersangkutan pun bakal menderita anemia hingga beberapa hari berikutnya.

Hancurnya sel-sel darah merah akhir racun laba-laba lantas menjadikan dampak samping pada organ tubuh yang lain. Sahabat duniafreak.blogspot.com ginjal yang memproses sisa-sisa metabolisme tubuh yaitu contohnya. Karena zat-zat yang awalnya dikandung oleh sel darah merah menyebar dalam fatwa darah, zat-zat tersebut akan menumpuk dan keluar dari ginjal dalam wujud air seni yang berwarna gelap. Efek samping lain yang bisa timbul dari kasus ini yaitu gangguan pada ginjal dan berubahnya warna kulit penderita menjadi kekuningan.

5. Keringat Berlebihan
Beberapa orang yang menjadi korban gigitan laba-laba janda hitam Australia dilaporkan mengucurkan keringat yang begitu banyak, sampai-sampai keringatnya terlihat membentuk genangan air di lantai. Menurut Rick Vetter – pakar laba-laba dari California, AS – mengeluarkan keringat yang berlebih merupakan mengambarkan kalau racun laba-laba mensugesti kerja syaraf orang yang tergigit.

Saat racun laba-laba masuk ke dalam jaringan syaraf, racunnya menghalangi fatwa sinyal menuju otot. Sebagai akibatnya, otot korban terus menerus menegang sehingga korban merasa lebih cepat lelah. Korban gigitan laba-laba janda hitam juga bakal memperlihatkan gejala-gejala lain terkait sistem syaraf ibarat rasa gelisah yang berlebihan, kejang-kejang pada wajah, dan meningkatnya tekanan darah.

6. Tidak Bisa Kencing
Di Kanada, seorang laki-laki berusia 50 tahun tanpa sengaja digigit oleh laba-laba janda hitam. Awalnya ia merasa dingin usai digigit lantaran ia mengira laba-laba yang menggigitnya hanyalah laba-laba hitam biasa. Normalnya, laba-laba janda hitam memang hanya bisa ditemukan di daerah beriklim tropis. Namun meningkatnya suhu akhir pemanasan global diduga menciptakan persebaran laba-laba ini kian luas di Benua Amerika.

Keesokan paginya, barulah laki-laki tersebut mencicipi keganjilan pada dirinya. Luka bekas gigitan di kakinya terasa kian sakit dan perutnya terasa kram. Keesokan harinya, rasa sakit di perutnya kian menghebat. Ia bahkan tidak bisa lagi buang air kecil kendati kandung kemihnya berada dalam kondisi amat penuh.

Pria itu pun lantas dibawa ke unit gawat darurat. Saat diperiksa, laki-laki tersebut dilaporkan mempunyai tekanan darah yang amat tinggi. Kelopak mata dan ginjalnya juga terlihat membengkak. Dokter lantas menduga kalau laki-laki ini gres saja digigit oleh laba-laba janda hitam. 

Pria tersebut terpaksa menjalani rawat inap selama dua hari. Selama dirawat, dokter memakai pertolongan kateter semoga air seninya bisa dikeluarkan. Ketika laki-laki tersebut final menjalani rawat inap, kondisinya sudah jauh membaik dan ia sudah bisa kembali buang air seni secara normal.

Sumber :
https://www.livescience.com/45329-spider-bites-weird-effects.html
https://www.livescience.com/64386-black-widow-bite-urinary-retention.html

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel