Hukuman Sadis Persia Kuno, Lebih Mengerikan Dari Mimpi Burukmu
Tuesday, March 26, 2019
Edit
Kekaisaran Persia populer dengan keadilannya yang ditegakkan secara ganas. Mereka mempunyai aturan ketat dalam menjatuhkan sanksi atas kejahatan, tanpa memandang kasta. Hukuman akan diberikan secara setimpal sesuai apa yang telah diperbuatnya. So, dalam sejarah mereka dikenal dengan banyak sekali sanksi paling brutal. Pelaku kejahatan masih akan di siksa hingga merenggut nyawa. Nah, di bawah ini terdapat beberapa sanksi Persia kuno yanglebih mengerikan dari segala penderitaan. Langsung saja berikut daftarnya versi duniafreak.blogspot.com
Pembuatan Kursi dari Kulit Manusia
Ketika seorang hakim Persia berjulukan Sisamnes tertangkap mendapatkan suap, Raja Darius akan menjadikannya sebagai pola kepada para hakim selanjutnya supaya tak pernah berani melaksanakan hal yang sama. Sisamnes di aturan mati. Setelah tenggorokannya digorok, Raja Darius menyuruh para Algojo untuk mengulitinya. Menjadikan kulitnya kursi yang akan di duduki para hakim selanjutnya. Selanjutnya, Naasnya pengganti Sisamnes ialah putranya sendiri. Dia harus menghabiskan setiap hari duduk di kursi yang terbuat dari daging Ayahnya. Setelah itu, Raja Darius percaya ia tidak akan mempunyai hakim yang mau disuap lagi.
Dilempar Ke Dalam Abu Terbakar
Salah satu kematian terburuk di Persia kuno ialah mati lemas oleh abu. Itu sanksi bagi penjahat yang bersalah atas pengkhianatan tingkat tinggi atau pelanggaran terhadap para Dewa. Persia mempertahankan menara berongga setinggi 23 meter yang diisi dengan roda dan bubuk yang terbakar. Di atas ialah platform geser yang akan melempar si penjahat. Dia akan jatuh dengan beberapa tulang yang patah. Algojo akan memutar roda yang sanggup membolak-balikkan mereka, memaksa bubuk di sekitar untuk masuk pada seluruh rongga tubuh Narapidana. Dia akan mencicipi tercekik oleh bubuk yang terbakar hingga ia mati.
Menuangkan Emas Cair Ke Dalam Tenggorokan
Ketika kaisar Romawi Valerian ditangkap oleh tentara Persia, ia menemui ajalnya dengan sangat mengerikan. Kaisar Persia Shapur I menciptakan Valerian sebagai budak pribadinya. Dia dirantai tangan dan kakinya kemudian diarak dan diperilakukan layaknya anjing. Bahkan, ia dijadikan sebagai bangkunya sebelum kaisar persia naik ke kudanya. Ketika Shapur bosan dengan mainannya itu, ia membunuhnya. Menuangkan emas cair ke tenggorokan Valerian. Kemudian memerintahkan kaisar Roma melaksanakan taxidermied. Valerian dikuliti dan diisi dengan jerami, dan mayatnya dipajang di kuil Persia.
Merobek Tubuh Menjadi Dua Bagian Memakai Pohon
Pada tahun-tahun berikutnya di Persia, Siapa pun yang tertangkap mencuri atau melecehkan seorang pengendara di jalan kekaisaran, akan dijatuhi sanksi mati dengan cara yang menakutkan. Tubuh mereka dibentuk terbelah menjadi dua. Para Algojo akan menarik puncak dari dua pohon sedekat mungkin satu sama lain dan mengikatnya pada masing-masing kaki penjahat, ketika dilepaskan pohon akan menarik tubuh mereka hingga robek menjadi dua. Setelah itu, sisa tubuhnya akan dibiarkan bergelantungan.
Hukuman Untuk Pemberontak
Sahabat duniafreak.blogspot.com tidak ada kata ampun bagi mereka yang coba memberontak atau membangkang dari raja Darius ketika itu. Sebaik-baiknya sanksi bagi para pemberontak ini ialah mereka tetap dibiarkan hidup selama sanggup bertahan dalam penyiksaan dan belenggu rantai pada kaki mereka. Darius mengumpulkan para pemberontak kemudian memotong hidung, telinga, dan pengecap mereka dan mencabut salah satu dari mata mereka tetapi raja tidak membunuh semua dari mereka. Para pemimpin pemberontak dirantai dan diikat di depan gerbang kastilnya sehingga semua orang yang berjalan melewati si pemberontak akan melihat tubuh mereka yang dimutilasi. Sementara itu, Pimpinan kaum rebel ini dipenggal kepalanya, dan kepala mereka digantung di atas benteng kota. Mereka ditinggalkan di sana selama berminggu-minggu, dicemooh dan dipukuli oleh semua orang yang lewat, menatap sisa-sisa teman-teman mereka dan menderita dalam kesakitan yang luar biasa. Kemudian, ketika mereka tidak sanggup bertahan hidup lagi, mereka "diizinkan" untuk mati.
Scaphism Manusia Dimakan Serangga Hidup-Hidup
Ini merupakan sanksi yang tergolong paling ringan di Persia, meskipun tetap saja bagi kita itu mengerikan. Penyiksaan ini diperuntukkan bagi orang-orang yang sangat dibenci Raja. Korban akan ditelanjangi dan dimasukkan ke dalam batang pohon yang dilubangi atau diatas perahu, dimana kepala, tangan, dan kakinya mencuat keatas dan terkena matahari. Kemudian si akseptor sanksi (korban) akan dicekok paksa susu dan madu hingga ia mengalami diare dan benar-benar terkubur dalam kotorannya sendiri. Para penyiksa akan menggosokkan madu ke bab tubuhnya yang terbuka untuk memancing serangga. Tawon akan merangkak di atas korban dan perlahan-lahan menggerogoti dagingnya, kemudian tak lupa menyengat sang korban. akan tetapi sadisnya lagi, para penyiksa tersebut akan terus menunjukkan korban madu dan susu supaya korban sanggup bertahan hidup selama mungkin. Setelah beberapa hari, pikiran korban akan mulai memburuk, memakan waktu berminggu-minggu sebelum tubuhnya jadinya mengalah dan mati. Biasanya para korban akan mati dalam kurun waktu diatas 17 hari penyiksaan.
Triple Death
The triple death ini ialah sanksi yang harus diterima bagi pelanggar yang menciptakan kejahatan yang amat mengerikan. Orang-orang Persia percaya, para pelaku kriminal yang kejam pantas mendapatkan lebih dari satu kematian. Jika kejahatan mereka cukup mengerikan, masyarakat tidak akan puas untuk membunuh mereka hanya sekali. Mereka akan menciptakan penjahat tersebut mati tiga kali sebelum mereka diizinkan untuk berhenti bernapas. Para penjahat tidak akan benar-benar mati, tetapi mereka akan melalui penderitaan kematian sebanyak tiga kali. Salah satu kasus Ketika seorang kasim menciptakan murka istri Cyrus yang Agung, sanksi pertama kali yang diterima kasim tersebut matanya tertarik keluar dari kepalanya. Kemudian, sehabis ia sembuh, ia telah dikuliti hidup-hidup. Kemudian orang-orang suruhan Cyrus merawatnya kembali hingga sehat lagi dan jadinya si penjahat tersebut mati dengan disalib. kasus lainnya yaitu ketika seorang tentara musuh mencoba membunuh Cyrus Muda dalam pertempuran, namun ketika itu tentara tersebut hanya hanya bisa melukai Cyrus muda, raja memerintahkan sanksi kepada sang tentara. Akan tetapi ibu raja, ikut campur, hal yang ia lakukan Pertama, tentara tersebut dibaringkan selama sepuluh hari. Lalu hari selanjutnya matanya dicungkil Dan beberapa hari kemudian sang Ibu raja menghabisinya - dengan menuangkan cairan kuningan ke pendengaran si tentara sampai mati.
Memaksa Orang Memakan Anaknya Sendiri
Seorang Jenderal Median berjulukan Harpagus menjalani sanksi yang paling jelek untuk pelanggaran ringan. Raja Astyages bermimpi bahwa cucunya akan menggulingkannya, jadi ia memerintahkan Harpagus untuk membawa bayi itu keluar ke padang gurun dan membiarkannya mati. Tapi Harpagus malah menunjukkan bayi itu kepada seorang gembala supaya dijadikan anaknya. Kurun waktu sepuluh tahun Astyages mengetahui, ia pun murka. Akhirnya memotong tenggorokan putra Harpagus, mencincangnya, memanggang dagingnya, dan menghidangkannya kepada Harpagus di sebuah perjamuan. Awalnya, Harpagus tidak tahu bahwa ia makan daging putranya. Sampai kepala putranya diletakkan di meja makan, ia tak berani murka pada sang Raja apa lagi untuk membalas dendam. Harpagus pun membawa pulang sisa penggalan tubuh putranya dan ia kuburkan.
Referensi:
http://listverse.com/2017/06/28/10-ancient-persian-punishments-beyond-your-worst-nightmares/
https://www.kaskus.co.id/thread/5ae16e18d44f9fb16d8b4567/5-hukuman-sadis-bagi-pelanggar-hukum-di-zaman-persia-kuno/