Kisah Menakjubkan Insan Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar
Wednesday, March 27, 2019
Edit
Menjalani hidup di jaman kini yang penuh dengan fasilitas menyerupai hiburan ada, listerik menyala setiap saat, internet setiap hari dan masih banyak hal lainnya. Pernahkah anda bayangkan kalau semua itu hilang tidak bisa anda gunakan dalam kehidupan sehari hari? apakah anda sahabat duniafreak.blogspot.com bisa bertahan? tidak ada handphone sejam saja sudah niscaya menciptakan anda kebingungan dan mati gaya. Bayangkan beberapa orang dibawah ini melaksanakan kehidupannya seorang diri tanpa dilengkapi apa apa. Mereka terpakasa hidup menyendiri alasannya ialah kisah dan jalan hidupnya masing masing. Dan hebatnya mereka bisa berjuang hidup dengan segala keterbatasan yang ada. Berikut Kisah Menakjubkan Manusia Yang Bertahan Hidup Di Alam Liar versi duniafreak.blogspot.com
Hiroo Onoda, tentara Jepang yang bertahan hidup di ganasnya hutan Filipina selama 30 tahun
Semangat berani mati para tentara Jepang memang tidak lagi diragukan, Di mana mereka menentukan gugur secara terhormat di medan perang daripada harus mengalah pada pihak musuh. Mereka akan melaksanakan gencatan senjata apabila itu memang diperintahkan oleh sang komandan atau eksklusif dari kaisar mereka sendiri. Ada sebuah kisah di mana salah seorang tentara Jepang yang berhasil bertahan hidup di sebuah persembunyian selama kurang lebih 30 tahun lamanya di tengah liarnya hutan belantara Filipina kala itu, dan insiden itu terjadi pada masa perang dunia kedua Orang tersebut ialah Letda Hiroo Onoda, yang merupakan seorang perwira intelijen yang ditugaskan untuk mencari info musuh serta bergerilya di tengah hutan.
Beragam upaya semoga meyakinkan ia untuk mengalah telah sia-sia belaka. Karena tentara Jepang yang satu ini tidak pernah mau mengalah sampai titik darah penghabisannya. Kala itu, dengan bermodalkan hanya sebilah senapan dan sebuah pedang, Hiroo Onoda berjuang habis-habisan untuk negaranya. Pada masa bergerilya itu, Onoda memang dihadapkan dengan kehidupan alam liat ditengah hutan yang ganas, namun alasannya ialah ia telah terlatih secara matang maka ia berhasil bertahan hidup dengan bermacam-macam macam cara di tengah hutan liar Filipina itu selama 30 tahun lamanya. Dan yang hebatnya, Onoda menganggap masa 30 tahun bukan waktu yang sia-sia, ia mneganggap bahwa 30 tahun di tengah hutan itu ialah masa dedikasi yang terhormat bagi negaranya tercinta. Onoda menghembuskan nafas terakhirnya di tanggal 17 Januari tahun 2014 lalu pada usia 91 tahun.
Hugh Glass, bertahan hidup dengan luka alasannya ialah serangan beruang
Jika anda mengetahui sebuah film yang dibintangi Leonardo Dicaprio yang berjudul The Revenant, di film tersebut Leonardo Dicaprio memerankan seorang berjulukan Hugh Glass, di mana tokoh itu ialah seseorang yang dikenal sebagai seorang penjerat binatang asal Pennsylvania pada era tahun 1780. Sebuah catatan antik biografi di daratan California, berhasil memperlihatkan sebuah citra mengenai sebuah kisah serorang berjulukan Hugh Glass, yaitu sosok legendaris dalam sejarah tanah Amerika. Kisah legendaris mengenai sosok Hugh glass ini juga telah dituliskan jadi sebuah buku biografi, novel, dan bahkan juga dijadikan sebuah monumen bersejarah. Sosok Hugh Glass tersebut jadi banyak dikenal orang dikarenakan pengalaman pahit ia pada dikala diserang induk beruang Grizzly pada era tahun 1823, yang kemudian ia harus bertahan hidup sendirian di alam liar dengan luka dan cedera serius alasannya ialah serangan beruang itu. Dia juga pernah tertangkap oleh suku indian Pawnee. Oleh suku Pawnee itulah ia banyak mencar ilmu mengenai cara bertahan hidup di liarnya padang gurun.
Karena keberhasilan membunuh beruang Grizzlyyang ganas itu, Glass mendapat julukan "Ta-Ka-Kur'uks", yang mempunyai arti ialah “beruang putih”. Selama tiga tahun lamanya Glass hidup bersama suku Pawnee, di mana ia juga menikahi wanita suku Pawnee di sana. Pasca diserang oleh beruang, Glass dianggap telah nyaris mati dan dan tak bisa diselamatkan lagi hidupnya alasannya ialah luka yang sangat parah. Teman-teman Glass jadinya menggali sebuah lubang makam untuk Glass, kemudian mereka mengambil segala macam kelengkapan, semua senapan Glass, dan juga pisau milik Glass. Mereka dengan sengaja menelantarkan Glass terbaring tak berdaya begitu saja di alam liar. Namun ajaibnya, Glass tidak mati, kondisinya berangsur semakin membaik alasannya ialah kemauan hidupnya yang tinggi. Ditambah lagi Glass mempunyai skill bertahan hidup yang mumpuni. Glass terus berjalan secara merangkak, ia kala itu memakan apa saja yang bisa ia makan, dari serangga, buah-buahan, sampai bangkai-bangkai binatang yang sudah mati. Hingga pada jadinya ia bisa berjumpa dengan teman-temannya lagi dala keadaan yang murka dikarenakan telah diterlantarkan.
Michael Peter Fomenko, sang Tarzan yang benar-benar ada
Dikisahkan ada seorang laki-laki yang berjulukan Michael Peter Fomenko, berumur 84 tahun, yang tekenal telah menjalani hidup layaknya Tarzan selama bertahun-tahun lamanya. Semenjak dikucilkan oleh masyarakat sekitar 60 tahun yang silam, ia jadinya terpaksa tinggal di tengah hutan belantara di daratan Australia dengan berbekal tangan kosong. Fomenko menentukan untuk menghuni hutan liar yang letaknya ada di antara lokasi Cape York dan lokasi Ingham, sebelah utara wilayah Queensland. Orang-orang jadinya menjulukinya sebagai Tarzan. Fomenko bergotong-royong bukanlah dari golongan laki-laki biasa, diyakini dulunya ia ialah seorang ningrat asal Rusia. Setiap hari Fomenko berjalan kaki serta hanya menggunakan celana pendek yang sudah lusuh dan kotor. Dia juga menggendong sebuah karung kumal di bahunya. Dia juga bertahan hidup dengan cara membunuh buaya kemudian berburu babi liar di alam liar Australia.
Shoichi Yokoi, sang serdadu Jepang terakhir di Guam
Dikisahkan ada seorang tentara Jepang yang sangat populer di kalangan masyarakat orisinil Guam. Ya, ia berjulukan sersan Shoichi Yokoi yang pernah bertahan hidup dengan bersembunyi di sebuah lubang tanah selama kurang lebih seperempat periode di tengah liarnya hutan Guam. Setelah masa persembunyian selama 30 tahun lamanya di dalam lubang tanah, jadinya Yokoi berhasil ditemukan oleh seorang petani setempat sempurna pada tahun 1972. Pada dikala dibawa keluar dari lubang, Yokoi memelas untuk segera eksklusif dibunuh saja di tempat. Namun, alasannya ialah dikala itu bendo sudah usai, dua ahad sesudah ia berhasil dtemukan, Yokoi dipulangkan kembali ke rumahnya, di sana ia disambut sebagai pendekar yang berjasa besar. Cerita mengenai perjuangkan Yokoi itu berhasil dibukukan dan diterbitkan di tahun 2009 oleh salah satu keponakannya sendiri. Segala macam alat-alat bertahan hidupnya yang dulu kini juga ditampilkan di Museum Guam di wilayah Hagatna. Alat-alat itu termasuk di antaranya ialah alat perangkap belut dan alat tenun buatan tangan Yokoi sendiri.
Christopher McCandless, yang menentang sistem peradaban, dan jadinya menentukan hidup di alam liar Alaska
Pada tanggal 1 September 2007, ada sebuah film yang berjudul “Into the Wild”, dan berhasil meledak di pasaran dunia. Film yang secara sukses dibintangi Emile Hirsch itu bercerita mengenai perjaka dari keluarga menengah ke atas yang muak dengan duniawi, dan ia menentukan hidup berpetualang dan hidup secara bebas di alam liar di daratan Alaska. Sepanjang perjalanan menuju tanah Alaska, McCandless selalu bertemu serta menjalin persahabatan dengan banyak orang-orang baru. Dengan berbekalkan alat-alat yang seadanya, serta berbekal pengetahuan survival yang sangat minim.
McCandless telah berhasil menggantungkan hidupnya kepada alam liar sepenuhnya, ia juga mengabaikan segala macam risiko alam liar, dan ia dengan tekad yang besar lengan berkuasa menentukan untuk bertahan hidup di tengah liarnnya dan kesunyian daratan Alaska, di mana di sana populer sebagai dataran yang kejam, bercuaca ekstrim, dan tidak mengenal belas kasihan pada siapapun. Pada dikala ia memulai perjalanannya menuju alaska, ia menentukan sebuah nama untuk dirinya sendiri sebagai simbol kelahiran barunya, yaitu “Alexander Supertramp”. Kehidupannya di alam liarnya itu 112 ia catat di sebuah buku harian pribadinya. Di mana tulisan-tulisannya itu mencakup semua perasaan bangga serta semua rasa ketakutan terhadap ganasnya alam dan ganasnya peradaban insan yang justru menciptakan insan tidak mempunyai kehendak bebas sama sekali. Kisah mengenai McCandless ini telah banyak menginspirasi banyak pihak untuk mendapat makna peradaban dan makna kehidupan manusia.
Referensi :
duniafreak.blogspot.com/search?q=29/christopher-mccandless-menolak-sistem-memeluk-dunia-dengan-caranya-sendiri/
https://monster-bego.blogspot.co.id/2012/12/shoichi-yokoi-kisah-tentara-terakhir
duniafreak.blogspot.com/search?q=29/christopher-mccandless-menolak-sistem-memeluk-dunia-dengan-caranya-sendiri/
https://monster-bego.blogspot.co.id/2012/12/shoichi-yokoi-kisah-tentara-terakhir