Legenda De Loys' Ape
Saturday, April 6, 2019
Edit
De Loys'Ape yaitu primata besar yang dilaporkan oleh penjelajah geologi Swiss François de Loys di Amerika Utara.
Primata ini mempunyai nama ilmiah Ameranthropoides loysi dan Ateles loysi.
Dari tahun 1917 hingga tahun 1920, jago geologi minyak Swiss, François de Loys memimpin sebuah ekspedisi untuk mencari minyak bumi di suatu tempat di perbatasan atara Kolombia dan Venezuela, terutama di akrab Danau Maracaibo.
Ekspedisi itu tidak membuahkan hasil, namun banyak yang menderita lantaran penyakit dan pertempuran akhir menghadapi penduduk asli. Dari kelompk yang asalnya beranggotakan 20 orang, hanya empat yang selamat.
Menurut laporan de Loys pada tahun 1920, ketika berkemah di akrab Sungai Tarra, dua makhluk besar mendekati kelompoknya.
Awalnya de Loys menerka bahwa itu yaitu beruang, namun ternyata itu terlihat mirip monyet yang sedang memegang semak dan dahan pohon.
De Loys menyampaikan bahwa makhluk yang terdiri dari satu jantan dan satu betina itu tampak marah, melolong, dan memberi isyarat, kemudian buang air besar ke tangan mereka dan melemparkan kotoran ke kelompok ekspedisi tersebut.
Karena takut akan keselamatan, kelompok ekspedisi tersebut menembak dan membunuh monyet jantan, sedangkan si betina melarikan diri.
De Loys dan rekan-rekannya menyadari bahwa mereka telah menemukan sesuatu yang tidak biasa.
Makhluk itu ibarat seekor monyet laba-laba, namun berukuran jauh lebih besar yaitu setinggi 1,57 meter (monyet laba-laba terbesar tingginya sekitar satu meter).
De Loys menghitung gigi makhluk itu yang berjumlah 32 buah (sebagian besar monyet Amerika mempunyai 36 gigi), dan mencatat bahwa makhluk itu tidak mempunyai ekor.
Mereka memotret makhluk itu dengan mendudukannya di sebuah peti dan menyandarkan tongkat di bawah dagunya.
De Loys melaporkan bahwa sesudah mengambil satu foto dari makhluk itu, mereka kemudian menguliti, dan berniat untuk menyimpan kulit dan tengkoraknya.
Kedua barang tersebut kemudian ditinggalkan lantaran suatu problem selama ekspedisi.
Foto de Loy's Ape (1920) |
Menurut laporan lain, tolong-menolong mereka mengambil banyak foto namun harus hilang entah lantaran banjir atau selama terbaliknya kapal ilmuwan.
Setelah de Loys kembali ke Eropa, ia menyimpan kisah wacana monyet tidak dikenal itu hingga tahun 1929.
Pada ketika itu, temannya yang juga seorang antropologist, George Montadon sedang membaca dengan teliti arsip-arsip de Loys, mencari gosip wacana suku orisinil Amerika Selatan.
Montadon kemudian menemukan foto itu dan menganggapnya sangat penting.
De Loys pada kesudahannya menceritakan kisahnya pada 15 Juni 1929 di Illustrated London News, dan tiga artikel ilmiah mengenai makhluk itu dipublikasikan di jurnal Prancis.
Montandon menyarankan nama ilmiah untuk makhluk itu sebagai Ameranthropoides loysi.
Setelah publisitas tersebut, kisah de Loys dianggap tidak sanggup mendapatkan amanah oleh beberapa kritikus, terutama oleh seorang antropolog terkemuka, Sir Arthur Keith.
Keith menerka bahwa de Loys mencoba menciptakan monyet laba-laba biasa menjadi sesuatu yang lebih eksotis.
Monyet laba-laba (Ateles fusciceps) |
Menurut Keith, foto itu tidak secara terang menunjukkan ukuran makhluk itu dan lantaran tidak adanya foto yang menunjukkan bab belakangnya, telah menimbulkan pertanyaan apakah makhluk itu mempunyai ekor atau tidak.
Keith menyarankan bahwa hewan di foto tersebut yaitu seekor monyet laba-laba, mungkin seekor monyet laba-laba hitam (Ateles paniscus) yang telah dimanipulasi semoga tampil berbeda dari biasanya.
Berbeda dengan Montandon, Keith memberi nama ilmiah Ateles loysi.
Sebagian besar penulis setuju bahwa makhluk di foto tersebut yaitu seekor monyet laba-laba.
Peneliti cryptozoological, Ivan T. Sanderson tidak baiklah dengan pernyataan Keith mengenai spesies itu, dan menyarankan white-bellied spider monkey (Ateles belzebuth) sebagai hewan yang lebih mirip dalam hal bentuk dan penampilan.
White-bellied spider monkey (Ateles belzebuth) |
Lebih lanjut, Sanderson mencatat bahwa wilayah di mana de Loys menghadapi monyet tersebut tidak mempunyai riwayat laporan primata besar.
Dia menganggap identifikasi itu sebagai monyet tidak dikenal "sebuah tipuan langsung, dan yang menjengkelkan, menjadi penipuan yang disengaja."
Peneliti lain, mirip cryptozoologist Loren Coleman dan Michel Raynal, juga mendukung teori bahwa makhluk itu yaitu hoax menurut foto monyet laba-laba, dan beropini bahwa Montandon yaitu pelaku di balik semua ini.
Montandon memakai Ameranthropoides loysi untuk mendukung pandangan bahwa ras insan telah berevolusi secara independen dari aneka macam primata yang ditemukan di wilayah mereka.
Sebelumnya ia beropini bahwa ras kulit putih telah berevolusi dari homo sapiens awal, sementara orang Afrika berevolusi dari gorila, dan orang Asia dari orang utan.
Dia mengusulkan Ameranthropoides loysi sebagai "missing link" nenek moyang masyarakat budpekerti Amerika.
Dalam catatan blog Coleman, menyebutkan bahwa terdapat tunggul pohon pisang yang sanggup dilihat di sisi kanan foto.
Pisang tidak berasal dari Amerika Selatan, menciptakan kejadian di hutan terpencil menjadi sangat tidak masuk akal, sehingga memungkinkan foto tersebut tidak diambil di lokasi yang diklaim oleh de Loys.
Bagi mereka yang percaya bahwa de Loys telah menemukan spesies yang tidak diketahui, beberapa menerka bahwa itu yaitu seekor monyet laba-laba besar (Protopithecus brasiliensis) dari era Pleistosen yang masih hidup, atau mungkin menghubungkannya dengan legenda "Mono Grande" yang dilaporkan berasal dari wilayah yang sama di kurun ke-20.
Protopithecus brasiliensis |
Bagaimanapun, Dokter Enrique Tejera mengirim surat ke Guillermo José Schael di majalah ilmiah, sebagai berikut :
"Monyet ini yaitu mitos. Saya akan menceritakan kisahnya."(Sumber : Wikipedia, cryptidz.wikia)
Tuan Montandon menyampaikan bahwa monyet itu tidak mempunyai ekor. Itu pasti, namun ia lupa menyebutkan sesuatu, monyet itu tidak mempunyai ekor lantaran sudah terpotong. Saya sanggup meyakinkan ada, tuan-tuan, lantaran saya melihat amputasinya.
Siapa yang berbicara di sini pada 1917 sedang bekerja di sebuah kamp untuk eksplorasi minyak di wilayah Perijá. Ahli geologi itu yaitu François de Loys, insinyur Dr. Martín Tovar Lange.
De Loys yaitu seorang prankster (orang yang melaksanakan prank atau lelucon) dan kita sering tertawa mendengar leluconnya. Suatu hari mereka memberinya monyet dengan ekor yang buruk, jadi (monyet) itu harus diamputasi.
Sejak ketika itu de Loys memanggilnya "el hombre mono" (the monkey man).
Beberapa waktu kemudian, saya dan Loys pergi ke wilayah lain di Venezuela, di tempat berjulukan Mene Grande. Dia selalu berjalan di sisi monyetnya, yang mati beberapa waktu kemudian.
De Loys tetapkan untuk mengambil foto dan saya percaya bahwa Mr. Montandon tidak akan menyangkalnya.
Itu yaitu foto yang sama dengan yang ia tampilkan hari ini (pada tahun 1929, ketika Montandon menunjukkan Ameranthropoides dalam sebuah kuliah umum).
Baru-baru ini ketika berkunjung ke Paris, keheranan saya sangat besar untuk mengunjungi Museum of Man. Di atas karya yang sangat penting, mengisi bab dinding belakang, terdapat sebuah foto besar dengan goresan pena : "kera anthropoid pertama ditemukan di Amerika".
Itu yaitu foto de Loys yang dimodifikasi dengan indah. Tanaman itu tidak lagi terlihat di latar belakang, dan mustahil untuk mengetahui jenis kotak yang diduduki oleh monyet. Trik ini dilakukan dengan baik sehingga dalam beberapa tahun tinggi monyet itu akan lebih dari dua meter.
Pada akhirnya, saya harus memperingatkan anda. Montandon bukanlah orang baik. Setelah perang ia dihukum lantaran mengkhianati Prancis, tanah airnya.
Dengan Tulus, Temanmu Enrique Tejera.