Legenda Koolakamba
Tuesday, April 2, 2019
Edit
Koolakamba atau Kooloo-Kamba yaitu makhluk yang konon merupakan spesies bibit unggul antara simpanse dan gorila yang dilaporkan di Afrika.
Spesies bibit unggul ini dilaporkan pada awal masa ke-19, meskipun tidak ada bukti empiris yang ditemukan untuk menandakan keberadaannya dan makhluk ini tidak ada dalam entri database taksonomi NCBI.
Koolakamba direferensikan pada pertengahan masa ke-19 dalam karya Prancis oleh Franquet (1852, sebagaimana dikutip oleh Shea, 1984) dan di beberapa karya deskriptif Paul Du Chaillu dari tahun 1860, 1861, 1867 dan 1899; beberapa di antaranya diterbitkan ulang pada tahun 1969 (Explorations and Adventures in Equatorial Africa).
Paul Du Chaillu merujuk kepada monyet itu sebagai Koolakamba berdasarkan deskripsi kata-kata yang dipakai oleh penduduk orisinil (Commi, Goumbi, and Bakalai[sic]) di wilayah Sungai Ovengi Afrika Tengah bab Barat, secara modern berada di kawasan Kamerun dan Gabon.
Orang-orang diduga menyebut monyet itu sebagai "Kooloo" alasannya yaitu vokalisasi uniknya, tidak menyerupai vokalisasi monyet lain di wilayah tersebut. "Kamba" berdasarkan DuChaillu, yaitu kata Commi yang berarti "berbicara" (DuChaillu, 1899).
Koolakamba dipercaya lebih besar, berwajah datar, mempunyai tengkorak besar dan lebih bipedal daripada simpanse; meskipun, makhluk itu juga mungkin makhluk mutasi.
Menurut DuChaillu (1861 dan 1869), karakteristik fisik yang digambarkan untuk Koolakamba termasuk struktur panggul yang pendek, supraorbital ridge besar, zygomatic (tulang wajah) ridge tinggi, "moncong" kurang menonjol, susunan gigi di mana gigi seri atas dan bawah bertemu secara sempurna membentuk permukaan grinding (penggilingan), dan kapasitas tengkorak yang lebih besar daripada simpanse biasa.
Sebagian besar catatan DuChaillu intinya etnografi. Dia memasukkan nama-nama orisinil dan pengetahuan yang relevan wacana kera, teks deskriptif, dan ilustrasi yang mungkin akurat, tetapi data kuantatif (umumnya antropometrik) terbatas.
Meskipun belum ada penampakan yang terdokumentasi mengenai Koolakamba atau terdapat bukti keberadaannya di zaman modern, pada tahun 1881, Koppenfelds mengklaim bahwa makhluk itu memang ada.
"Saya percaya itu terbukti bahwa ada persilangan antara Troglodytes gorilla (gorila barat) jantan dan Troglodytes niger (simpanse) betina, tetapi untuk suatu alasan yang gampang dipahami, tidak ada yang berlawanan arah. Saya mempunyai bukti potensif wacana hal ini. Ini menuntaskan semua pertanyaan wacana gorila, simpanse, Kooloo Kamba...dll."
Pada November 1996, gambar dari monyet yang tidak biasa diambil oleh Peter Jenkins dan Liza Gadsby di Yaounde Zoo, Kamerun, dan ditampilkan di Newsletter of the Internal Primate Protection League (IPPL).
Gambar itu mengatakan seekor monyet yang tampak bibit unggul dengan wajah yang lebih lebar dan tengkorak yang lebih besar daripada tengkorak simpanse dan lebih kecil daripada seekor gorila. Kera ini mempunyai ciri yang tampaknya merupakan ciri dari gorila dan simpanse.
Foto monyet yang diambil oleh Peter Jenkins dan Liza Gadsby di Yaounde Zoo pada tahun 1996 |
Secara ilmiah, belum ditentukan apakah Koolakamba yaitu subspesies dari simpanse, bibit unggul simpanse-gorila, atau mungkin hanya hasil yang bervariasi dari suatu individu.
Yerkes melaporkan beberapa "kera yang tidak diklasifikasikan" dengan ciri pertengahan antara simpanse dan gorila dalam bukunya "A Study of Anthropoid Life" 1929. Diyakini bahwa ini yaitu jenis simpanse regional yang diklasifikasikan sebagai spesies yang terpisah oleh para ilmuwan yang terlalu antusias.
(Sumber : Koolakamba, Koolakamba)