Legenda Kraken - Dunia Freak -->

Legenda Kraken


Kraken yaitu monster bahari legendaris berukuran raksasa yang konon mendiami pesisir Norwegia dan Greenland.

Dalam bahasa Norwegia, kraken yaitu bentuk kata niscaya dari krake, sebuah kata yang merujuk kepada hewan tidak sehat atau sesuatu yang memutar (atau membelit).

Dalam bahasa Jerman modern, krake berarti gurita, tapi sanggup juga merujuk kepada kraken yang legendaris.


Versi Norse Lama dari saga Örvar-Oddr, memasukan seri dongeng perihal perjalanan menuju Helluland (Pulau Baffin) yang membawa protagonis melalui bahari Greenland, di mana mereka melihat dua monster bahari raksasa berjulukan Hafgufa ("sea mist") and Lyngbakr ("heather-back").

Hafgufa

Lyngbakr

Hafgufa dipercaya sebagai acuan untuk kraken, berikut yaitu kisahnya :

Sekarang saya akan memberitahu anda bahwa ada dua monster laut.

Salah satunya disebut hafgufa (sea-mist), satu lagi lyngbakr (heather-back).

(lyngbakr) yaitu paus terbesar di dunia, namun hafgufa yaitu monster sangat besar (terberat) di laut.
Sifat makhluk ini yaitu menelan laki-laki dan kapal, bahkan paus dan segala sesuatu yang berada dalam jangkauannya.

Ia tetap terendam (dalam air) selama beberapa hari, kemudian mengangkat kepala dan lubang hidungnya di atas permukaan dan tetap mirip itu setidaknya hingga terjadi perubahan pasang laut.

Suara yang kami lewati hanyalah jarak antara rahangnya, lubang hidung dan rahang bawahnya yaitu kerikil karang yang tampak di laut, sementara lyngbakr yaitu pulau yang kami lihat tenggelam.
Bagaimanapun, Ogmund Tussock telah mengirim makhluk-makhluk ini kepadamu dengan memakai sihirnya untuk menjadikan kematianmu dan semua anak buahmu.

Dia pikir lebih banyak laki-laki akan pergi dengan cara yang sama mirip yang telah karam [menuju lyngbakr di mana itu bukan pulau, dan tenggelam], dan beliau memperkirakan bahwa hafgula akan menelan kita semua.

Hari ini saya berlayar melalui mulutnya sebab saya tahu bahwa itu gres saja muncul (di permukaan).
Setelah kembali dari Greenland, penulis anonim dari karya ilmiah Norwegia renta Konungs skuggsjá (sekitar tahun 1250), menjelaskan secara rinci karakteristik dan sikap makan dari hewan ini.

Pencerita mengusulkan niscaya hanya ada dua makhluk yang ada di sana, yang berasal dari pengamatan bahwa hewan ini selalu terlihat pada penggalan yang sama di bahari Greenland, dan keduanya tampak tidak sanggup bereproduksi, sebagaimana tidak adanya peningkatan jumlah mereka.
Ada ikan yang masih belum disebutkan, yang hampir tidak disarankan untuk dibicarakan sebab ukurannya, sebab sepertinya bagi kebanyakan orang itu luar biasa.

Hanya ada sedikit orang yang mengatakannya dengan jelas, sebab (ikan itu) jarang berada di daratan maupun muncul di mana sanggup dilihat oleh nelayan, dan saya menduga tidak banyak jenis ikan ini di laut.

Paling sering di pengecap kita menyebutnya sebagai hafgufa ("kraken", dalam terjemahan M. Larson).

Saya juga tidak berbicara secara meyakinkan perihal panjangnya dalam ells (ukuran panjang yang dipakai terutama untuk tekstil), sebab saat-saat ia menunjukkan (diri) di hadapan manusia, ia tampak lebih mirip dengan daratan daripada mirip ikan.

Saya tidak pernah mendengar ada orang yang tertangkap atau ditemukan mati, dan sepertinya bagi saya seakan-akan (ikan itu) tidak lebih dari dua (yang berada) di lautan, dan saya menganggap bahwa masing-masing tidak sanggup mereproduksi dirinya sendiri, sebab saya percaya bahwa mereka selalu sama.

Kemudian, tidak akan ada ikan lain jikalau hafgufa mirip ikan paus lainnya, sebab luasnya mereka, dan berapa banyak kebutuhan yang mereka butuhkan.

Dikatakan bahwa sifat ikan ini ketika sedang ingin makan, maka ia akan merentangkan lehernya dengan bersendawa besar, dan bersamaan dengan sendawa besar ini tiba banyak makanan, sehingga semua jenis ikan yang bersahabat akan tiba ke lokasinya dikala ini, kemudian berkumpul bersama, baik yang kecil dan yang besar, percaya mereka akan mendapat kuliner dan kuliner yummy mereka.

Tapi ikan besar ini akan membiarkan mulutnya terbuka untuk sementara, dan celahnya tidak kurang lebar daripada great sound atau bright (tikungan di garis pantai, sungai, atau ciri geografis lainnya), dan juga ikan menghindari berlari (berenang) bersama di sana dalam jumlah besar.

Namun begitu perut dan mulutnya penuh, maka rahangnya akan mengunci, dan semua ikan akan tertangkap dan tertutup, bahwa sebelum dengan rakus tiba ke sana mencari makanan.
Carl Linnaeus mengklasifikasikan kraken sebagai sefalopoda (mencangkup semua gurita, cumi-cumi dan sotong), menunjuk nama imliah Microcosmus marinus di edisi pertama taksonomi pembagian terstruktur mengenai organisme hidup, Systema Naturae (1735).

Pada Fauna Suecica (1746), Linnaeus menyebut makhluk itu sebagai "monster unik" dan "dikatakan menghuni bahari Norwegia, tapi saya belum melihat hewan ini."

Kraken juga secara panjang lebar dijelaskan oleh Erik Pontoppidan dalam "The First Attempt at [a] Natural History of Norway" (Copenhagen, 1752) miliknya.

Pontoppidan menciptakan beberapa klaim perihal kraken, termasuk gagasan bahwa makhluk itu terkadang dikira sebagai sebuah pulau, dan ancaman konkret yang dihadapi oleh pelaut bukanlah makhluk itu sendiri, melainkan pusaran air berputar-putar yang tertinggal di belakangnya.

Bagaimanapun, Pontoppidan juga menggambarkan potensi kerusakan dari hewan buas tersebut : "Dikatakan bahwa jikalau tangan makhluk itu memegang senjata perang terbesar (kapal perang), mereka akan menariknya ke bawah."


Menurut Pontoppidan, nelayan Norwegia terkadang mengambil resiko untuk mencoba mengambil ikan di atas kraken, sebab hasil tangkapan yang melimpah.

Ada sebuah perkataan yang menyampaikan : "Kamu harus memancing di atas kraken".


Pontoppidan menduga bahwa spesimen monster itu yang "mungkin (berusia) muda dan ceroboh", terdampar dan mati di Alstahaug pada 1680.

Pada 1755, Pontoppidan mendeskripsikan kraken yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris.

Pada 1781, penulis Swedia, Jacob Wallenberg mendeskripsikan kraken pada Min son på galejan (My son on the gallery).
Kraken, juga disebut sebagai kepiting-ikan, yang tidak begitu besar. Untuk kepala dan ekor, ia tidak lebih besar dari luas Öland kita (pulau kedua terbesar di Swedia seluas 1.342 kilometer persegi), (yaitu kurang dari 16 km).

Dia tinggal di dasar laut, terus-menerus dikelilingi oleh ikan kecil tak terhitung jumlahnya, yang berfungsi sebagai makanannya dan diberi makan olehnya sebagai akhir untuk makanannya.

Secara bertahap, kraken naik ke permukaan, dan ketika beliau berada pada sepuluh atau dua belas fathoms (satuan panjang yang dipakai terutama untuk mengukur kedalaman air, satu fathom sama dengan 1,8 meter), bahtera sebaliknya bergerak keluar (menjauh) dari sekitarnya, sebagaimana beliau akan segera (melakukan) pelepasan mendadak (meledak), mirip pulau yang mengambang, menyemburkan air melalui lubang hidung mengerikannya, dan menciptakan ombak atau gelombang melingkar di sekitarnya, yang sanggup menjangkau (luas) bermil-mil.
Pada 1802, jago biologi kelautan (malakologis) Prancis, Pierre Dénys de Montfort, mengakui adanya dua jenis gurita raksasa di Histoire Naturelle Générale et Particulière des Mollusques, sebuah ensiklopedia perihal deskripsi moluska.

Montfort mengklaim tipe pertama, yaitu kraken octopus, telah lebih dulu dijelaskan oleh pelaut Norwegia, penangkap ikan paus Amerika, serta penulis kuno mirip Pliny the Elder.


Tipe kedua yang jauh lebih besar, yaitu colossal octopus, dilaporkan telah menyerang kapal layar dari Saint-Malo di lepas pantai Angola.


Montfort kemudian menciptakan klaim sensasional.

Dia menduga bahwa sepuluh kapal perang Inggris termasuk kapal perang angkatan bahari Prancis Ville de Paris yang menghilang secara misterius pada satu malam di tahun 1782, mungkin telah diserang dan ditenggelamkan oleh gurita raksasa.

Kraken menyerang kapal dagang (1810)

Namun, (pihak) Inggris, bagaimanapun, mengetahui seseorang yang selamat dari Ville de Paris, kemudian menyampaikan bahwa kapal itu telah hilang dalam angin puting-beliung pada September 1782 di lepas pantai Newfoundland.

Sejak simpulan masa ke-18, kraken telah digambarkan dalam beberapa gambaran, terutama sebagai makhluk ibarat gurita raksasa, dan sering muncul dugaan bahwa kraken (yang dijelaskan) Pontoppidan mungkin menurut pengamatan pelaut mengenai penampakan cumi-cumi raksasa.

Kraken juga digambarkan mempunyai ujung runcing pada pengisapnya.


Selama bertahun-tahun, penulis menganggap bahwa legenda kraken mungkin berasal dari penampakan cumi-cumi raksasa yang sanggup tumbuh hingga 12 hingga 15 meter.

Bagaimanapun, penggambaran awal kraken lebih mirip kepiting daripada mirip gurita, dan umumnya mempunyai sifat yang berafiliasi dengan ikan paus besar daripada cumi-cumi raksasa.

Beberapa sifat kraken juga ibarat acara vulkanik bawah bahari yang terjadi di wilayah Islandia, termasuk gelembung air, arus berbahaya yang tiba secara tiba-tiba, dan kemunculan pulau kecil.

Kraken yaitu salah satu makhluk cryptid terbesar yang mungkin pernah ada di dunia.

Sangat mungkin jikalau kraken yaitu penampakan awal dari cumi-cumi kolosal, sebelum cumi-cumi tersebut berhasil diketahui oleh banyak orang dan diperkenalkan kepada dunia.

(Sumber : Wikipedia, cryptidz.wikia)

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel