Kegunaan & Ancaman Formalin Bagi Kesehatan
Friday, August 9, 2019
Edit
Kegunaan dan Bahaya Formalin - Formalin merupakan larutan yang dibentuk dari 37% formaldehida dalam air. Dalam larutan formalin biasanya di tambahkan alkohol (metanol) sebanyak 10-15% yang berfungsi sebagai stabilisator semoga formalin tidak mengalami polimerisasi (Mulono, 2005). Nama lain formalin yaitu Formol, Morbicid, veracur (Patnaik, 1992).
Formalin awalnya diidentifikasi oleh August Wilhem Von Hoffman pada tahun 1868. August Wilhem Von Hoffman mengidentifikasi formalin dikala beliau mengalirkan uap methanol dan air di atas spiral platinum yang panas. Fungsi formalin sebagai desinfektan (pembasmi kuman) gres ditemukan pada tahun 1888 (Anonim, 2006;Depkes R.I, dan Dirjen POM, 2003).
Formalin merupakan materi kimia yang bersifat toksik, dimana toksisitas formalin telah dievaluasi oleh banyak sekali organisasi ternama menyerupai IARC (International Agency For Research on Cancer), ATSR (Agency for Toxic Substances and Disease Registry, USA) dan IPC (International Programme on Chemical Safety). Formalin telah diklasifikasikan oleh IARC ke dalam kelompok senyawa yang beresiko mengakibatkan kanker (Uzairu, 2009).

Kegunaan Formalin
Menurut Reynold (1982) alasannya yakni kemampuan formalin menghambat pertumbuhan mikroba, maka sanggup dipakai sebagai desinfektan yang efektif melawan basil vegetatif, jamur atau virus, meskipun kurang efektif melawan spora bakteri.
Selain itu berdasarkan Alsuhendra dan Ridawati (2013) kegunaan dari formalin yaitu (1) pembasmi atau pembunuh kuman sehingga sanggup dimanfaatkan untuk pembersih lantai, kapal, gudang dan pakaian dan pembasmi lalat dan banyak sekali serangga lain, (2) pengeras lapisan gelatin dan kertas, (3) pengawet poduk kosmetika dan pengeras kuku, sebagai antiseptik untuk mensterilkan peralatan kedokteran, (5) sebagai germisida dan fungisida pada tumbuhan dan sayuran dan (6) mengawetkan spesimen biologi, termasuk jenazah dan kulit.
Bahaya Formalin Bagi Kesehatan
Formalin umumnya dipakai sebagai materi pengawet jenazah dan banyak sekali jenis materi industri non makanan.Penggunaan formalin sebagai materi pengawet masakan sangat membahayakan konsumen.Tetapi banyak praktek yang tidak bertanggung jawab dilakukan oleh pedagang atau pengolah pangan yang menambahkan formalin sebagai pengawet masakan (Yuliarti, 2007).
Akibat yang ditimbulkan oleh formalin tergantung pada kadar formalin yang terakumulasi di dalam tubuh. Semakin tinggi kadar formalin yang terakumulasi, semakin parah pula akhir yang ditimbulkan. ACGIH (American Conference of Governmental and Industrial Hygienists) menetapkan ambang batas kondusif formalin dalam badan yakni 0,4 ppm (Alsuhendra dan Ridawati,2013).
Sedangkan berdasarkan IPCS ( International Programme on Chemical Safety ), forum khusus dari tiga organisasi PBB yaitu ILO, UNEP dan WHO yang peduli pada keselamatan penggunaan bahan-bahan kimia, bahwa secara umum ambang batas kondusif formalin dalam masakan yang masih bisa ditolerir dalam badan orang pintar balig cukup akal yakni 1,5 mg sampai 14 mg per hari sedangkan formalin dalam bentuk air minum yang masih bisa ditolerir dalam badan yaitu 0,1 ppm (Singgih, 2013).
Menurut Alsuhendra dan Ridawati (2013) beberapa imbas negatif yang ditimbulkan dari keracunan formalin bila masuk ke dalam badan insan yaitu:
- Keracunan yang bersifat akut merupakan imbas yang pribadi terlihat akhir jangka pendek, dan tanda-tanda yang ditimbulkan yaitu hilangnya kesadaran, anuria, muntah, edema laring, ulserasi pada mukosa gastrointestinal,diare, gagal ginjal dan ulserasi pada lisan dan esophagus. Dalam konsentrasi tinggi, formalin sanggup mengakibatkan diare berdarah, kencing darah, muntah darah, iritasi lambung dan karenanya mengakibatkan kematian.
- Keracunan yang bersifat kronis merupakan imbas yang terlihat sehabis terkena dalam jangka waktu yang usang dan berulang, dan tanda-tanda yang ditimbulkan yaitu iritasi gastrointestinal, muntah, pusing, sakit perut, nyeri usus dan gangguan peredaran darah. Dalam jangka panjang, keracunan formalin yang bersifat kronis juga sanggup mengakibatkan gangguan menstruasi, infertilisasi, kerusakan pada hati, otak, limpa, pankreas, system syaraf pusat dan ginjal.
Kanker sanggup terjadi alasannya yakni formalin yang bereaksi dengan sel dalam badan akan mengacaukan susunan protein atau RNA sebagai pembentukan DNA di dalam tubuh. Apabila susunan DNA kacau, maka sel-sel akan mengalami pertumbuhan yang menyimpang sehingga terjadilah kanker (Alsuhendra dan Ridawati, 2013). Tabel berikut menawarkan imbas formalin terhadap kesehatan berdasarkan konsentrasi formalin.
(Sumber: Manitoba Federation of Labour, 2004)