Fenomena Blue Moon Bukan Hanya Nama
Thursday, March 21, 2019
Edit
Fenomena Blue Moon Bukan Hanya Nama
Apa itu fenomena blue moon ? Blue moon atau yang berarti bulan biru yaitu sebuah istilah untuk menyampaikan purnama kedua yang terjadi dalam satu bulan. Fenomena blue moon ini termasuk fenomena yang cukup langka lantaran tidak setiap tahun terjadi. Blue moon biasanya terjadi sekitar dua setengah tahun sekali. Hal ini disebabkan lantaran perhitungan tahun berdasar matahari dan berdasar bulan mempunyai selisih hari. Pada kalender masehi terdapat 365 hari sedangkan pada kalender bulan hanya 354 hari. Baca juga: Misteri Cara Pembangunan Piramid Terpecahkan
Fenomena blue moon juga mempunyai siklus 19 tahunan, dimana setiap 19 tahun sekali blue moon terjadi dua
kali dalam satu tahun. Sejarah juga mencatat bahwa fenomena blue moon dua kali setahun ini biasanya terjadi pada bulan Januari dan Maret. Hal ini disebabkan lantaran purnama pada bulan januari terjadi pada final bulan. Sedangkan pada bulan februari tidak terjadi purnama lantaran hanya terdapat 28 hari dalam sebulan. Blue moon selanjutnya terjadi pada bulan maret lantaran mempunyai 31 hari sehingga memungkinkan terjadi blue moon. Baca Juga: Misteri Batu Bergerak Death Valey Terungkap
kali dalam satu tahun. Sejarah juga mencatat bahwa fenomena blue moon dua kali setahun ini biasanya terjadi pada bulan Januari dan Maret. Hal ini disebabkan lantaran purnama pada bulan januari terjadi pada final bulan. Sedangkan pada bulan februari tidak terjadi purnama lantaran hanya terdapat 28 hari dalam sebulan. Blue moon selanjutnya terjadi pada bulan maret lantaran mempunyai 31 hari sehingga memungkinkan terjadi blue moon. Baca Juga: Misteri Batu Bergerak Death Valey Terungkap
Namun taukah anda bahwa istilah blue moon bukan hanya sekedar istilah. Kenyataannya fenomena dimana bulan terlihat kebiruan memang pernah benar – benar terjadi beberapa kali. Setidaknya dari sumber yang aku sanggup fenomena bulan biru pernah terjadi pada tahun 1980, 1983, 1992, dan 2011.
Pada tahun 1992, Astronom Ma'rufin Sudibyo menyampaikan bahwa telah terjadi fenomena dimana bulan tampak berwarna kebiruan pada ketika gerhana bulan 9 Desember 1992. Sebagian cakram bulan terlihat kebiruan selama belahan yang lain tampak gelap bukan kemerahan ibarat biasanya. Fenomena ini merupakan jawaban dari letusan Gunung Pinatubo.
NASA menyebutkan bahwa bulan sanggup tampak biru lantaran adanya partikel yang lebih besar dari panjang gelombang warna merah. Dan pertikel tersebut sanggup berasal dari letusan gunung. Baca juga: Nabi Nuh Adalah Nabi jawa kuno
Fakta nya fenomena bulan tampak biru pernah terjadi bukan hanya ketika gerhana matahari melainkan setiap hari. Bulan tampak biru setiap hari selama bertahun tahun sesudah letusan, entah sabit, separuh atau purnama. Fenomena ini teradi pada tahun 1883 sesudah letusan gunung krakatau. Debu letusan krakatau mengotori atmosfer dan menyebabkan cahaya putih yang biasanya tampak tampak biru.
Saat letusan Gunung St. Helen tahun 1980 dan letusan Gunung El Chicon tahun 1983 fenomena bulan tampak biru juga terjadi.Fenomena blue moon di dunia kasatmata memang cukup langka. Jika anda mempunyai informasi mengenai fenomena bulan biru yang belum aku sebutkan, anda sanggup beritahukan melalui kolom komentar di bawah ini.