Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan - Dunia Freak -->

Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan

Entah alasannya ialah faktor alam ataupun manusia, aneka macam binatang – binatang yang sudah masuk kedalam kategori punah, yang berarti bahwa binatang tersebut sudah tidak ada lagi dimuka bumi ini. Banyak sekali binatang yang hanya sanggup kita lihat dan ketahui dari buku – buku pengetahuan alam, video dokumenter, atau bahkan hanya dari dongeng orang – orang saja. Faktor alam memanglah berperan besar dalam kepunahan suatu spesies hewan, namun insan pun juga tidak sanggup begitu saja lepas dari tanggung jawab untuk tetap menjaga dan melestarikan spesies – spesies binatang biar selalu terjaga untuk masa depan anak cucu kita, bukankah insan ialah makhluk cerdik yang berperasaan! Namun kini, banyak para ilmuwan yang ingin “menghidupkan” kembalikan beberapa binatang yang telah punah dengan penggabungan ilmu teknologi dan biologi. Berikut ialah Hewan Punah Yang Ingin Dihidupkan Kembali Oleh Ilmuwan versi duniafreak.blogspot.com

Saber Tooth

Saber Tooth via sabertoothed.wordpress.com

Saber Tooth ialah binatang sebangsa kucing besar yang hidup di era zaman es. Kucing besar ini diperkirakan telah punah semenjak terjadinya insiden “Quaternary Extinction”. Nama binatang ini diambil menurut sepasang gigi taring panjang dan besar yang menyerupai mirip pedang, sehingga ia diberi nama Gigi Pedang (Saber Tooth). Dengan giginya yang luar biasa ini, pada era zaman es Saber Tooth biasa membunuh dan memangsa binatang – binatang super besar menyerupai Mammoth (gajah purba) dan rino purba dengan cukup mudah. Entah apa yang ada difikiran para ilmuwan sehingga ingin mengembalikan binatang ini ke masa sekarang? Dengan fakta – fakta berbahaya yang dimiliki kucing besar yang satu ini. Sehingga mereka berencana untuk mengembalikan binatang ini memakai teknik kloning dengan pertolongan rangka tengkorak Saber Tooth yang dimiliki museum La Brea Tar Pits di Los Angeles, Amerika.

Baiji (Lumba – Lumba Air Tawar)


Baiji ialah spesies lumba – lumba yang hidup di air tawar. Di Cina, Baiji juga biasa disebut dengan “Dewi Yangtze” alasannya ialah binatang ini dulu memang hanya hidup di sungai Yangtze, Cina, dan mulai tampak menghilang semenjak sekitar tahun 2004 – 2007 (Punah). Baiji merupakan spesies lumba – lumba pertama yang punah alasannya ialah ulah manusia! Seperti industrialisasi Tiongkok dan penggunaan sungai sebagai sarana pemancingan, transportasi perahu,dan hidrolistrik. Baiji juga merupakan mamalia besar pertama yang mengalami kepunahan dalam beberapa tahun terakhir ini. Ada dua artikel yang memuat pernyataan yang berbeda mengenai Baiji. Seorang penulis lepas di Mother Nature Network berjulukan Bryan Nelson menyatakan bahwa Lumba – lumba Baiji ialah spesies yang potensial untuk di kloning. Karena kepunahannya yang belum terlalu usang terjadi, berarti ada DNA yang gampang untuk didapatkan untuk mewujudkan teknik kloning untuk mengembalikan Baiji. 

Badak Berbulu

Badak Berbulu via expansion.mx

Badak berbulu juga sama menyerupai Saber Tooth, mereka hidup pada era zaman es dan juga mengalami kepunahan alasannya ialah insiden “Quaternary Extinction”. Dan mamalia besar ini mulai masuk kedalam “pantauan” para ilmuwan semenjak ditemukannya bayi rino berbulu yang membeku di es Siberia pada tahun 2015. Bayi rino berbulu ini ditemukan oleh seorang pengusaha yang sedang dalam perjalanan berburu. Dan yang menakjubkan adalah, bayi rino ini ditemukan nyaris utuh didalam es, mengingat bahwa bayi mungil ini telah melewati bermacam-macam zaman selama 12.000 tahun!

Meskipun sudah ada inovasi ini, kloning terhadap rino berbulu masih sangat sulit.  Seorang penulis di Nature World News berjulukan Brian Stillard, menyampaikan apa yang juga telah diyakini oleh banyak ilmuwan bahwa “kunci” untuk mengkloning binatang prasejarah ialah dengan memakai salinan DNA yang lengkap dan menemukan kerabat akrab atau penerus dari spesiesnya yang sesuai. Dan sayangnya, kerabat terdekat dari rino berbulu ialah rino Sumatera, dimana binatang ini pun kini sedang berada dalam krisis jumlah dan terancam punah! Semoga ada titik terperinci untuk kelestarian rino Sumatera ya sahabat.

Burung Merpati Penumpang


Dulu, merpati penumpang ialah salah satu spesies merpati yang paling banyak hidup di Amerika Serikat dengan jumlah yang mencapai 5 miliar ekor. Namun, sesudah memasuki kurun ke 19, burung ini menjadi salah satu burung yang hampir punah. Faktor utama penyebab berkurangnya populasi burung ini secara drastis ialah alasannya ialah maraknya “perburuan komersil” yang mengincar burung ini untuk dijadikan kuliner budak ataupun dijual dagingnya. 

Merpati penumpang terakhir didunia (bernama Martha) dulu berada di kebun binatang Cincinnati, Ohio dan telah meninggal pada tanggal 1 September 1914. Selama beberapa tahun terakhir, seorang konsultan penelitian untuk organisasi nirlaba berjulukan “Revive & Restore” yang berjulukan Ben Novak dan timnya telah melaksanakan projek penelitian terhadap kepunahan merpati penumpang yang disebut “The Grea Passenger Pigeon Comeback”. Mereka ingin sekali untuk sanggup mengembalikan burung ini kemasa sekarang, dimana mereka mempercayai bahwa burung ini sanggup membuat kemakmuran ekologis yang besar bagi hutan di Amerika Utara.

Burung Dodo


Burung dodo ialah salah satu spesies unggas yang tidak sanggup terbang dan dulu burung ini hidup di kepulauan Mauritius, Samudera Hindia. Awal dari kisah “mengerikan” dalam kepunahan burung ini ialah ketika datangnya para pemukim ke Mauritius, yang juga membawa binatang – binatang pengganggu (kera ekor panjang, babi, anjing, tikus) bagi burung Dodo. Bagaimana tidak, para pemukim ini sering memburu binatang ini dan binatang – binatang bawaan mereka juga sering merusak sarang burung dodo (sarang burung dodo berada ditanah, alasannya ialah burung ini tidak sanggup terbang!). Dan pada akhirnya, burung dodo dinyatakan telah punah pada kurun ke 17.

Belum cukup hingga disini sahabat, kisah mengerikan burung dodo belumlah usai, dimana kepunahan mereka semakin dipastikan alasannya ialah para pemukim pun mulai menyukai masakan dari olahan telur burung dodo! Dan kabar baiknya, para ilmuwan masih melaksanakan penelitian untuk mengembalikan burung dodo ke masa kini, dan yang niscaya mereka tidak akan membiarkan burung dodo diperlakukan dengan semena – mena lagi! Kasihan sekali ya sahabat.

Sumber: 
bbc.com/earth/story/20160408-how-humanity-first-killed-the-dodo-then-lost-it-as-well
news.nationalgeographic.com/news/2014/08/140831-passenger-pigeon-martha-deextinction-dna-animals-species/
natureworldnews.com/articles/13042/20150227/woolly-rhino-freed-siberias-ice-will-cloned.htm
theguardian.com/world/2016/oct/11/china-extinct-dolphin-returned-yangtze-river-baiji
en.wikipedia.org/wiki/Baiji
historyrundown.com/4-prehistoric-animals-which-could-be-cloned/ 



Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel