Skala Mohs Pada Watu Akik
Thursday, March 21, 2019
Edit
Sering dengar istilah Skala Mohs kan? Apalagi buat teman yang lagi demam kerikil akik niscaya pernah mendengar orang menyebut ini. Kaprikornus ini yaitu istilah yang dipakai untuk menilai tingkat kekerasan dari kerikil mulia atau kerikil cincin itu sendiri, semakin tinggi angkanya maka umumnya akan semakin mahal pula harganya, sebut saja Berlian atau Intan dalam bentuk belum jadinya, diketahui bahwa skala Mohs dari permata ini mencapai 9 skala Mohs dan karenanya sampai sekarang belum ada yang menandinginya dank arena itu pula harganya jadi sangat mahal sekali sob.
Cara Mengukur Skala Mohs Batu Akik
Baca Juga
Penemu Skala Mohs
Friedrich Mohs yaitu orang yang pertama kali menemukan cara memilih skala kekerasan kerikil akik ini. Ia yaitu spesialis meneralog dan juga geology yang berasal dari Negara Jerman. Tepatnya, dia menemukan ini pada tahun 1812, ya aku juga gak tau kira-kira berapa ya umurnya ketika itu, yang terang ia sudah menjadi ilmuan ketika itu. Kaprikornus metode yang dipakai di sini dalam mengukur tingkat kekerasan kerikil akik atau pun kerikil cincin lainnya yaitu dengan melihat apakah mineral yang diuji jauh lebih berpengaruh dengan kerikil mineral lainnya yang lebih dulu ada atau dikenal. Jika ya, maka dapat dikatakan bahwa tingkat kekerasannya lebih berpengaruh dan dari situlah ditentukan berapa angkanya, yang skalanya dari 1-10 sebagaimana berlian yang disebutkan tadi.
Tingkat Kekerasan dari Masing-Masing Batu
Ada berbagai jenis kerikil akik di Indonesia dan berikut masing-masing kekerasannya:
loading...
2. Badar besi – Bebreapa blog dan situs kerikil akik menyebut bahwa kekerasan dari badar ini antara 5 sampai 6 skala mohs.
3. Topaz – Menurut Wikipedia kerikil mineral ini mempunyai kekerasan sampai 8 skala mohs. Itu sebabnya harganya juga lebih mahal dari yang disebut di atas.
4. Serendibite – Say ajuga jarang melihat ini tapi diketahui bahwa 6,5-7 mohs kekerasannya. Hampir menyamai badar.
Artikel ini yaitu guest post dari Caraspot.com