Legenda Inkanyamba
Thursday, April 4, 2019
Edit
Inkanyamba yakni ular legendaris yang dikatakan tinggal di sekitar danau penderasan di hutan utara bersahabat Pietermaritzburg, atau yang paling umum, di dasar Howick Falls, Afrika Selatan.
Suku Zulu di wilayah tersebut percaya bahwa Inkanyamba yakni ular besar dengan kepala menyerupai kuda, yang dikatakan mempunyai panjang lebih dari 20 kaki (6 meter).
Mereka yakni makhluk akuatik yang hidup di danau dan air terjun. Diyakini bahwa kemarahan Inkanyamba mengakibatkan topan musiman.
Kisah hewan ini benar-benar berasal dari lukisan gua suku Aborigin yang ditemukan di seluruh area KwaZuluNatal.
Lukisan-lukisan ini menggambarkan makhluk-makhluk yang arkeolog sebut sebagai "binatang hujan" lantaran kekerabatan mereka dengan topan animo panas yang ganas.
Pada tahun 1998, penduduk kawasan Ingwavuma dan Pongola di KwaZuluNatal menyalahkan kekejaman Inkanyamba atas topan brutal yang menciptakan ribuan orang kehilangan tempat tinggal.
Hubungan kuno antara Inkanyamba dengan bencana meteorologi yang parah ini disebabkan oleh fakta bahwa hewan ini jarang terlihat selama bulan-bulan animo panas.
Menurut kepercayaan tradisional Xhosa, Inkanyamba, yang berdasarkan legenda kuno juga seekor ular bersayap, naik ke atas langit setiap tahun, membentuk tornado raksasa, untuk menemukan pasangannya.
Indikasi lain tidak adanya Inkanyamba selama animo panas yakni perkiraan usang suku Zulu bahwa hewan ini sedang bermigrasi.
Sebenarnya, binatang-binatang ini telah terlihat di Sungai Mkomazi, sekitar 44 mil selatan Howick Falls, dan juga di perairan atau genangan air yang mengelilingi Bendungan Midmar (area seluas sekitar 500 mil persegi).
Ada juga laporan saksi mata yang berasal dari bendungan yang lebih kecil di bersahabat peternakan di kawasan Dargle di Midlands.
Bahkan yang lebih menarik lagi, sesekali ada laporan (meski diakui belum dikonfirmasi) ihwal dua Inkanyamba yang terlihat dalam pertempuran air andal penuh hasrat mengenai apa yang diasumsikan sebagai duduk perkara yang bekerjasama dengan wilayah.
Saksi lainnya mengaku pernah melihat sekilas ritual kawin mereka.
Inkanyamba pertama kali menerima perhatian international pada tahun 1996, saat sebuah surat kabar lokal mengatakan hadiah bagi siapa saja yang sanggup memperlihatkan bukti foto makhluk tersebut.
Meski dua buah foto diterbitkan, keduanya tidak mengatakan indikasi yang terang ihwal penampilan hewan tersebut dan dituduh sebagai hoax.
Foto yang diragukan ini hanya berfungsi sebagai pemicu kontroversi sengit seputar keberadaan makhluk-makhluk ini.
Setahun kemudian, di wilayah yang tidak jauh dari Howick, yang diketahui sebagai Sungai Mzintlava, sebuah kontroversi serupa menyebar mengenai predator akuatik berukuran besar lainnya.
Penduduk lokal mengklaim bahwa mereka merasa dikepung oleh makhluk buaya besar dengan leher panjang dan yang dijuluki sebagai "African Brain Sucker" atau di pengecap penduduk orisinil disebut sebagai Mamlambo.
Pada Mei 1996, perhatian media lain menanggapi rumor bahwa pemerintah Afrika Selatan berencana untuk menangkap hewan yang bersembunyi di bawah Howick Falls dan memindahkannya ke tempat yang dilindungi.
Penduduk Zulu setempat murka atas planning tersbut, kemudian mengajukan petisi kepada dewan kawasan mereka untuk sebuah intervensi, meskipun bukan lantaran alasan yang sama dengan yang diperlukan oleh anggota PETA.
Penduduk merasa ketakutan bahwa ekspedisi yang dikerahkan untuk menangkap hewan itu, mungkin tidak siap untuk menghadapi sifat jahatnya dan bahwa pembantaian yang terjadi mungkin meluas ke desa-desa setempat, kecuali kemarahan Inkanyamba sanggup direda.
Laporan terbaru memperlihatkan bahwa pemerintah Afrika Selatan telah mempertimbangkan kembali budi mereka untuk menantang dan menangkap hewan semi akutik berukuran sangat besar di wilayah asalnya.
Inkanyamba dipercaya oleh sebagian besar penyidik sebagai spesies belut air tawar berukuran besar, menyerupai Anguilla mossambica atau Anguilla marmorata. Keduanya sanggup tumbuh sampai sepanjang sekitar 6 kaki (1,8 meter).
Penduduk orisinil di kawasan tersebut bersikeras bahwa Inkanyamba berukuran jauh lebih besar, dan mempunyai sifat supernatural yang jelas.
Ahli cryptozoologist telah menyarankan bahwa Inkanyamba mungkin makhluk semacam belut (belut raksasa), yang telah dibesar-besarkan oleh mitos lokal.
(Sumber : cryptidz.wikia, wikipedia)