Pengertian, Fungsi Dan Sifat Formalin
Thursday, August 8, 2019
Edit
Pengertian, Fungsi dan Sifat Formalin – Nama Formalin ialah nama dagang larutan formaldehid dalam air dengan kadar 30-40 persen. Di pasaran, formalin sanggup diperoleh dalam bentuk yang sudah diencerkan , yaitu dengan kadar formaldehidnya 40, 30, 20 dan 10 persen serta dalam bentuk tablet yang beratnya masing - masing sekitar 5 gram.
Formalin ialah larutan yang tidak berwarna dan baunya sangat menusuk. Di dalam formalin terkandung sekitar 37% formaldehid dalam air. Biasanya ditambahkan methanol sampai 15% sebagai pengawet (Handayani, 2006).
Formalin mempunyai sejumlah nama kimia diantaranya formol, methylene aldehyde, paraforin, morbicid, oxomethane, polyoxymethylene glycols, methanol, formoform, superlysoform, formic aldehyde, formalith, tetraoxymethylene, methyl oxide, karsan, trioxane, oxymethylene dan methylene glycol (Nurheti, 2007).
Formalin yang biasa ditambahkan pada masakan ialah larutan 30- 50% gas formaldehid, untuk stabilitas dalam larutan formalin biasa nya mengandung methanol 10-15%. Formalin mempunyai amis menyengat dan sanggup menyebabkan pedih pada mata. Senyawa ini termasuk golongan aldehid paling sederhana lantaran hanya mempunyai satu atom karbon (Murtini dan Widyaningsih, 2006).
Fungsi Formalin
Formalin sudah sangat umum digunakan dalam kehidupan sehari- hari. Apabila digunakan secara benar, formalin akan banyak kita rasakan manfaatnya, contohnya sebagai antibakteri atau pembunuh kuman dalam banyak sekali keperluan jenis industri, yakni pembersih lantai, kapal, gudang dn pakaian, pembasmi lalat maupun banyak sekali serangga lainnya. Dalam dunia fotografi biasanya digunakan sebagai pengeras lapisan gelatin dan kertas.
Formalin kerap digunakan sebagai materi pembuatan pupuk urea, produk parfum, pengawet produk kosmetika, pengeras kuku dan materi untuk insulasi busa. Formalin boleh juga digunakan sebagai pencegah korosi untuk sumur minyak. Di bidang industri kayu, formalin digunakan sebagai materi perekat untuk produk kayu lapis (plywood).
Dalam konsentrasi yang sangat kecil (<1 persen) digunakan sebagai pengawet untuk banyak sekali barang konsumen sepertinpembersih rumah tangga, cairan pencuci piring, pelembut, perawat sepatu, shampoo mobil, llin dan karpet.
Di dalam industri perikanan, formalin digunakan menghilangkan kuman yang biasa hidup di sisik ikan. Formalin diketahui sering digunakan dan efektif dalam pengobatan penyakit ikan akhir ektoparasit menyerupai fluke dan kulit berlendir. Meskipun demikian, materi ini juga sangat beracun bagi ikan. Ambang batas amannya sangat rendah sehingga terkadang ikan yang diobati malah mati akhir formalin daripada akhir penyakitnya. Formalin banyak digunakan dalam pengawetan sampel ikan untuk keperluan penelitian dan identifikasi. Di dunia kedoktera n formalin digunakan dalam pengawetan jenazah (Yuliarti, 2007).
Sifat Formalin
Formaldehid ialah salah satu zat suplemen masakan yang dilarang. Dipasaran zat ini dikenal dengan nama formalin. Senyawa ini dipasaran dikenal dengan nama formalin dengan rumus CH2O.
Formalin ialah nama komersil dari senyawa formalin yang mengandung 35 - 40 % dalam air. Formalin termasuk kelompok senyawa disinfektan berpengaruh yang sering digunakan sebagai materi pengawet jenazah tetapi sanggup juga digunakan sebagai pengawet makanan, walaupun formalin tidak diizinkan untuk materi pengawet masakan serta materi tambahan. Formalin biasanya mengandung alkohol (metanol) sebanyak 10 – 15 % yang berfungsi sebagai stabilator semoga formaldehidnya tidak mengalami polimerisasi. Formaldehida muda h larut dalam air, sangat reaktif dalam suasana alkalis, serta bersifat sebagai pereduksi yang kuat. Secara alami formaldehida juga sanggup ditemui dalam asap pada proses pengasapan makanan, yang bercampur dengan fenol, keton, dan resin. Bila menguap di udara, berupa gas tidak berwarna, dengan amis yang tajam menyengat (Mark, 2009).
Pengawet ini mempunyai unsur aldehida yang bersifat gampang bereaksi dengan protein, risikonya dikala disiramkan ke masakan menyerupai tahu, formalin akan mengikat unsur protein mulai dari belahan permukaan tahu sampai terus meresap kebagian dalamnya. Dengan matinya protein sehabis terikat unsur kimia dari formalin maka jikalau ditekan tahu terasa lebih kenyal . Selain itu protein yang telah mati tidak akan diserang kuman pembusuk yang menghasilkan senyawa asam, Itulah sebabnya tahu atau masakan berformalin lainnya menjadi lebih awet.
Formaldehida membunuh kuman dengan menciptakan jaringan dalam kuman kehilangan cairan tubuh (kekurangan air), sehingga sel kuman akan kering dan membentuk lapisan gres di permukaan. Artinya, formalin tidak saja membunuh bakteri, tetapi juga membentuk lapisan gres yang melindungi lapisan di bawahnya, semoga tahan terhadap serangan kuman lain.
Bila desinfektan lainnya mendeaktifasikan serangan kuman dengan cara membunuh dan tidak bereaksi dengan materi yang dilindungi, maka formaldehida akan bereaksi secara kimiawi dan tetap ada di dalam materi tersebut untuk melindungi dari serangan berikutnya. Melihat sifatnya, formalin juga sudah tentu akan menyerang protein yang banyak terdapat di dalam badan insan menyerupai pada lambung. Terlebih, jikalau formalin yang masuk ke badan itu mempunyai takaran tinggi.
Demikian pengertian, fungsi dan sifat formalin dari banyak sekali sumber yang sanggup kami share. Semoga dan berkhasiat menambah ilmu para pembaca. Baca pula kegunaan & ancaman formalin bagi kesehatan.