Jalan Kaki Turunkan Risiko Stroke Pada Perempuan
Monday, July 1, 2019
Edit
Perempuan yang berjalan kaki sedikitnya tiga jam per ahad mempunyai risiko menderita stroke lebih rendah dibandingkan mereka yang berjalan lebih sedikit atau tidak sama sekali, berdasarkan sebuah penelitian gres di Spanyol.
“Pesan untuk masyarakat secara umum tetap sama: melaksanakan acara rekreasional moderat baik untuk kesehatan,” ujar peneliti utama José María Huerta dari otoritas kesehatan Murcia Regional Health Authority di Spanyol.
Penelitian-penelitian sebelumnya juga mengaitkan acara fisik dengan penurunan insiden stroke, yang sanggup disebabkan lantaran penyumbatan pembuluh darah atau pecah pembuluh darah di otak.
Meski penelitian terbaru tersebut tidak sanggup mengambarkan bahwa jalan kaki rutin sanggup menurunkan insiden stroke pada wanita yang melakukannya, ia menyumbangkan bukti untuk potensi korelasi antara jenis olahraga spesifik dan risiko penyakit tertentu.
Perempuan yang berjalan cepat selama 210 menit atau lebih per ahad mempunyai risiko stroke lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak aktif, namun juga lebih rendah dibandingkan mereka yang bersepeda atau melaksanakan olahraga dengan intensitas tinggi selama periode yang lebih sedikit.
Penelitian yang diterbitkan jurnal Stroke ini dilakukan selama 12 tahun lebih terhadap 33.000 wanita dan laki-laki.
Hasilnya, risiko stroke pada wanita yang rutin berjalan kaki turun 43 persen dibandingkan mereka yang tidak aktif, ujar Huerta.
Hasil yang sama tidak terlihat pada laki-laki, dan sebabnya belum diketahui.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa kasus stroke akan meningkat seiring bertambahnya populasi yang menua. Panduan dari WHO dan Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan paling tidak olahraga moderat menyerupai jalan cepat selama 150 menit setiap minggu.
“Pesan untuk masyarakat secara umum tetap sama: melaksanakan acara rekreasional moderat baik untuk kesehatan,” ujar peneliti utama José María Huerta dari otoritas kesehatan Murcia Regional Health Authority di Spanyol.
Penelitian-penelitian sebelumnya juga mengaitkan acara fisik dengan penurunan insiden stroke, yang sanggup disebabkan lantaran penyumbatan pembuluh darah atau pecah pembuluh darah di otak.
Meski penelitian terbaru tersebut tidak sanggup mengambarkan bahwa jalan kaki rutin sanggup menurunkan insiden stroke pada wanita yang melakukannya, ia menyumbangkan bukti untuk potensi korelasi antara jenis olahraga spesifik dan risiko penyakit tertentu.
Perempuan yang berjalan cepat selama 210 menit atau lebih per ahad mempunyai risiko stroke lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak aktif, namun juga lebih rendah dibandingkan mereka yang bersepeda atau melaksanakan olahraga dengan intensitas tinggi selama periode yang lebih sedikit.
Penelitian yang diterbitkan jurnal Stroke ini dilakukan selama 12 tahun lebih terhadap 33.000 wanita dan laki-laki.
Hasilnya, risiko stroke pada wanita yang rutin berjalan kaki turun 43 persen dibandingkan mereka yang tidak aktif, ujar Huerta.
Hasil yang sama tidak terlihat pada laki-laki, dan sebabnya belum diketahui.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa kasus stroke akan meningkat seiring bertambahnya populasi yang menua. Panduan dari WHO dan Pusat Pengawasan dan Pencegahan Penyakit AS merekomendasikan paling tidak olahraga moderat menyerupai jalan cepat selama 150 menit setiap minggu.