Emoji Ini Ternyata Kontroversial Dan Penyebab Kasus Paling Aneh - Dunia Freak -->

Emoji Ini Ternyata Kontroversial Dan Penyebab Kasus Paling Aneh

Sahabat duniafreak.blogspot.com bagi kalian yang sering memakai sosial media maupun aplikasi chating, niscaya sudah familiar dengan istilah emoji atau biasa juga di sebut emoticon. Keberadaan puluhan simbol dan gambar lucu ini tanpa kita sadari sudah menjadi penggalan penting ketika chatting di media sosial, lantaran sanggup membantu kita untuk mengekspresikan raut wajah dengan lebih nyata. Dengan memakai emoji kita sanggup membuat percakapan di dunia maya terasa lebih hidup lewat bermacam-macam karakter lucu dan unik yang ada. Kaprikornus tak heran jikalau emoji sangat terkenal dikalangan netizen di seluruh dunia.

Tapi sahabat duniafreak.blogspot.com pernahkan kalian pernah ingin tau dari mana asal emoji dan siapa penemunya? kalau iya maka kalian wajib berterima kasih pada seorang laki-laki Jepang berjulukan Shigetaka Kurita, lantaran dialah laki-laki yang membuat Emoji pada tahun 1990 yang lalu. Nama Emoji sendiri dibentuk berdasarkan dua abjad jepang yaitu "E" (yang berarti "Foto") dan "Moji" (yang berarti "Karakter"), jadi Emoji jikalau diartikan kurang lebih berarti Foto yang menggambarkan Karakter (Raut Wajah dsb).

Namun pada masa awal ditemukan Emoji belum terkenal diseluruh dunia menyerupai ketika ini, gres pada tahun 2007, keberadaan emoji mulai di kenal dunia sehabis Apple memasukan banyak sekali karakter unik ini dalam fitur iPhone pertama yang mereka luncurkan. Keberadaan fitur Emoji dalam iPhone ini sendiri merupakan perjuangan Apple, untuk menarik minat konsumen Jepang pada produk mereka.

Tapi rencana Apple ini tampaknya agak meleset, lantaran keberadaan Emoji justru menjadi hit di kalangan konsumen non Jepang dan menjadi tren di seluruh dunia. Sejak ketika itu emoji sudah menjadi hal wajib untuk ada di banyak sekali Gadget keluaran terbaru. Karena kepopuleranya inilah setiap tahunya Unicode Consortium (Perusahaan yang memproduksi emoji) juga selalu mengeluarkan emoji gres untuk mengikuti perkembangan jaman yang ada.

Sayangnya keberadaan emoji-emoji gres ini tak selalu ditanggapi dengan positif oleh netizen, beberapa diantaranya bahkan menimbulkan kontroversi jawaban desainya yang dianggap kurang pantas. Nah kasus-kasus kontroversial yang di akibatkan oleh Emoji inilah yang akan duniafreak.blogspot.com bagikan kisahnya dalam "Kasus Paling Aneh dan Kontroversial yang Disebabkan oleh Emoji" versi duniafreak.blogspot.com

Kontoversi Emoji Wajah Kuning di Apple OS X Yosemite


Pada tahun 2014 yang kemudian Apple harus menghadapi reaksi keras dari netizen di Cina, sehabis memasukan Emoji dengan wajah berwarna kuning dalam peluncuran Mac OS X Yosemite. Emoji berwajah kuning yang dirilis dalam paket sistem operasi gres untuk produk deskop Apple ini menuai kontroversi sehabis dianggap sebagai tindakan rasis untuk menggambarkan raut wajah orang Asia. Banyak pengguna Weibo (Twiter versi Cina) yang tak suka dengan keberadaan ini emoji ini lantaran mengganggap emoji ini tak menyerupai dengan kulit orang Asia. Menurut mereka orang Asia, khususnya Cina lebih identik dengan kulit putih, sedangkan kulit berwarna kuning lebih cocok untuk orang yang mengalami penyakit liver sampai membuat warna kulit mereka menguning.

Apple sendiri membantah tuduhan ini dan menyatakan jikalau Emoji berwajah kuning tersebut bukan untuk menggambarkan orang Asia, melainkan hanyalah emoji gres yang dibentuk untuk menganti emoji raut wajah standar berwarnya kuning yang sudah sangat populer. Mereka juga menyatakan bahwa orang bebas memakai emoji wajah berwarna apapun tanpa harus membedakan ras dan warna kulit. Tapi apa mau di kata nasi sudah menjadi bubur, jawaban reaksi keras dai banyak netizen di Asia risikonya Apple memutuskan untuk tak merilis emoji berwajah kuning ini di pasar Asia dan menggantikanya dengan Emoji biasa.


Kontoversi Emoji Terong


Sewajarnya emoji berbentuk terong bukanlah hal yang absurd apalagi kontoversial, menyusul perkembangan emoji yang belakangan tak hanya menggambarkan raut wajah manusia, melainkan sayuran, binatang dan banyak sekali macam benda lainya. Yang justru menjadi pokok permasalahan disini yaitu adanya stereotype yang menganggap terong sebagai simbol dari alat kelamin pria. Nah hal inilah yang memicu kontroversi semenjak peluncuran emoji terong ini pada tahun 2010 yang lalu. Saat itu emoji ini mulai dipakai oleh para laki-laki ketika membuatkan pesan di media umum sebagai sinonim dari alat kelamin mereka. hal ini kian diperparah dengan munculnya iklan kondom dari sebuah perusahaan yang memakai emoji tering sebagai tokoh utamanya.

Kontroversi "Emoji Terong" risikonya mencapai puncaknya pada tahun 2015 yang lalu, ketika Instagram secara resmi melarang penggunaan emoji ini pada platform mereka. pelarangan ini muncul jawaban boomingnya #eggplant dan #EggplantFriday pada tahun 2014 yang merujuk pada foto-foto laki-laki yang memamerkan alat vitalnya. Instagram risikonya juka membanned dua tagar yang berafiliasi dengan emoji terong ini lantaran dianggap konten berbau pornografi. Sayangnya tindakan Instagram ini justru memicu protes penggunanya yang kemudian mengajukan protes dengan memakai tagar #FreetheEggplant sampai memakai emoji pisang dan memtimun sebagai ganti emoji terong. Untungnya gelombang protes ini tak berlangsung usang dan kemudian menghilang bersama dengan emoji terong yang sekarang sudah tak terlihat lagi di Instagram.

Kontoversi Emoji "Merasa Gemuk" di Facebook


Memiliki berat tubuh yang berlebihan atau biasa disebut "Gemuk" merupakan hal yang umum bagi sebagian orang dan sanggup dialami oleh siapa saja. Tapi apakah gemuk sanggup dikatagirikan sebagai semuah perasaan? jawabanya tentu tidak lantaran berat tubuh yang berlebih sejatinya tak ada hubunganya dengan perasaan manusia. Sayangnya hal ini tampaknya tak berlaku di Facebook, menyusul dimasukanya emoji "merasa gemuk" pada kolom perasaan yang mereka rilis pada tahun 2015 yang lalu. Langkah Facebook ini sontak memicu kontroversi sehabis sekelompok netizen mengecam keras adanya "emoji merasa gemuk" dan menyatakan bahwa gemuk bukanlah penggalan dari perasaan manusia. 

Kelompok perempuan berjulukan Endangered Bodies yang dipimpin oleh seorang pencetus perempuan berjulukan Catherine Weingarten ini bahkan mengajukan petisi lewat Change.org untuk menentang adanya "emoji merasa gemuk" yang berhasil mengumpulkan kurang lebih 15.000 tanda tangan. Menurut Endangered Bodies emoji dengan wajah berwarna kuning dan dan pipi tembem ini selain tak pantas juga sanggup menjadi sarana untuk mengejek orang gemuk dan juga mereka yang mempunyai problem gangguan makan. Karena itu mereka menuntut biar Facebook menghapus emoji ini. Sayangnya meski mengundang kontroversi dan dan protes Facebook tetap menolak untuk menghapus emoji ini dan hanya mengganti namanya dari "merasa gemuk" menjadi "merasa kenyang."

Kontroversi Emoji Burger milik Google


Beberapa waktu yang kemudian Google harus mendapatkan protes keras dari sejumlah pecinta masakan yang memprotes emoji burger milik Google yang mereka anggap salah kaprah. Kontroversi soal emoji burger ini sendiri bermula dari kesalahan designer emoji Google yang menempatkan keju di bawah gabungan daging dan sempurna di atas roti. Hal ini tentu memicu protes banyak orang yang menganggap sang designer tak paham soal burger sama sekali. Seorang analis berjulukan Thomas Baekdal lewat kicauanya di Twitter bahkan membandingkan emoji burger Google dengan milik Apple yang menempatkan keju di atas gabungan daging.

Kicauan ini sendiri kemudiam menjadi perdebatan hangat, dengan lebih dari 17.000 retweet dan 1,500 komen yang membahas ihwal letak keju yang benar. Google sendiri tak tinggal membisu dengan munculnya kontroversi emoji burger ini dan memberi pernyataan lewat CEO Sundar Pichai yang menyebutkan kalau mereka akan segera memperbaiki emoji burger mereka guna mencegah kontroversi yang lebih lanjut.

Kontroversi Emoji Badut dan Gorila iOS 2016


Sebenarnya tak ada yang salah dengan Emoji berbentuk Gorila dan juga Badut, kedua emoji yang merupakan pembaruan dari iOS 2016 bersama 72 emoji lain ini juga tak di desain dengan khusus oleh Apple. Hanya saja kedua emoji ini sanggup dibilang muncul pada ketika yang kurang sempurna lantaran muncul tak berselang usang sehabis dua kejadian tragis yang terjadi di Amerika.

Peristiwa pertama yaitu maut Harambe, seekor Gorila jantan asal kebun binatang Cincinnati yang tewas di tembak pada bulan Mei 2016, sehabis membawa seorang bocah berusia 4 tahun yang jatuh di kandangnya. Peristiwa ini kala itu mengundang banyak simpati warga yang merasa Harambe tak seharusnya dibunuh mengingat ia tak terlihat ingin melukai bocah ia bawa. Peristiwa ini membuat emoji gorila yang dikeluarkan Apple, mengingatkan banyak orang pada Harambe.

Sedangkan untuk emoji badut yang dirilis pada pertengahan 2016 yang lalu, malah lebih tragis lagi lantaran berdekatan dengan salah satu bencana berdarah di Amerika dimana ada seorang dengan topeng badut yang muncul di beberapa wilayah negara penggalan Amerika dan menembak orang secara membabi buta. Kemunculan emoji badut yang berdekatan dengan kejadian berdarah ini kemudian memicu kontroversi ketika banyak orang menuduh Apple menbuat emoji badut tersebut lantaran terinspirasi oleh penembakan beruntun yang sedang meneror mereka.

Kontroversi Emoji Kursi Roda


Icon Kursi roda sebetulnya sudah ada semenjak tahun 1968 dan dipakai sebagai penandan untuk segala akomodasi publik yang diperuntukan untuk penyandang disabilitas. Icon ini sendiri dirancang oleh Susanne Koefoed, dengan desain original berbentuk dingklik roda yang sedang di duduki oleh orang yang tak mempunyai lisan sama sekali. Ide untuk memasang logo yang sedikit kaku ini berdasarkan Susan memang disengaja lantaran ia ingin menggambarkan disabilitas yang disandang orang bukan orang yang menyandang disabilitas itu sendiri. Dengan konsep ini, meski mengalami beberapa perubahan nyaris tak ada yang merubah citra yang di buat oleh Susan.

Sayangnya konsep yang sudah bertahan usang ini, diubah oleh Apple yang membuat sebuah emoji berjulukan "accessible icon" sebuah yang merujuk pada file-file yang sanggup di akses. Hal ini memicu kontroversi lantaran selain desainya yang menggambarkan seseorang pengguna dingklik roda yang duduk condong ke depan dan seolah sedang bergerak maju, juga lantaran kegunaanya yang menggambarkan file yang sanggup atau gampang diakses. Hal ini oleh pemerintah Amerika dan International Organization for Standardization (ISO) dianggap melecehkan kaum penyandang disabilitas dan mendiskriminasi mereka lantaran dianggap menerima perlakuan khusus. Karena itu Icon ini secara resmi tidak boleh dipakai di seluruh Amerika.

Kontroversi Emoji LBGT


LBGT memang sudah di akui dan legal di Amerika, tapi hal itu tak berlaku di negara-negara lain yang masih antipati dengan kekerabatan sesama jenis. Hal ini nampaknya tak dipahami benar oleh Apple yang menambahkan emoji LBGT pada sistem operasi mereka pada tahun 2015 yang lalu. Hal ini tentu mengundang kontroversi dan reaksi keras dari negara-negara yang menentang sikap LBGT. Salah satu yang memberi reaksi cukup keras yaitu Rusia yang bahkan menuduh Apple memakai emoji itu sebagai upaya propaganda untuk mempromosikan sikap LBGT pada anak muda Rusia.

Reaksi keras Rusia ini juga bukan hanya gertakan saja, lantaran mereka bahkan mengancam untuk melarang penjualan seluruh produk Apple di Rusia jikalau Icon LBGT tak dihilangkan. Lewat perwakilanya  Vitaly Milonov, Rusia bahkan melaksanakan pemeriksaan khusus pada Apple dan mendenda produsaen asal Amerika ini sebesar 1 Juta Rybel ($ 15.000) dan meminta Apple untuk merilis iPhone tanpa icon LBGT untuk pasar Rusia. Reaksi serupa juga muncul di banyak sekali negara lain termasuk Indonesia yang mengecam adanya icon LBGT, namun hanya Rusia saja yang berani melarang penjualan iPhone yang terdapat icon LBGT didalamnya.

Sahabat duniafreak.blogspot.com itulah beberapa masalah kontroversial yang muncul jawaban emoji atau emoticon. Menurut kalian mana yang paling unik?

referensi
http://intisari.grid.id/Unique/Others/Ada-Di-Keypad-Hp-Dan-Sering-Kita-Gunakan-5-Emoji-Ini-Ternyata-Simpan-Kontroversi-Di-Baliknya
http://medan.tribunnews.com/2018/04/09/5-emoji-yang-sering-kita-pakai-padahal-ada-kontroversi-yang-terjadi-di-baliknya
http://style.tribunnews.com/2018/04/08/5-emoji-yang-ini-ternyata-menyimpan-kontroversi-dibaliknya-apa-kamu-sering-pakai

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

loading...

Iklan Bawah Artikel