Legenda Bunyip
Saturday, April 6, 2019
Edit
Bunyip ialah makhluk berukuran besar dalam mitologi suku Aborigin di Australia, yang dikatakan hidup dan bersembunyi di wilayah rawa, sungai maupun anak sungai, lubang air, dan genangan air luas yang banyak terdapat di Australia.
Asal-usul kata Bunyip telah ditelusuri berasal dari bahasa Wemba-Wemba (bahasa orisinil Australia yang telah punah, yang pernah digunakan di sepanjang anak sungai Murrumbidgee) atau bahasa Wergaia suku Aborigin Australia tenggara.
Bunyip telah menjadi bab dari tradisi, kisah, dan kepercayaan masyarakat Australia, meski terdapat aneka macam variasi nama berdasarkan aneka macam suku setempat.
Dalam buku tahun 2001, penulis, Robert Holden mengidentifikasi setidaknya sembilan variasi berdasarkan tempat untuk makhluk yang diketahui sebagai Bunyip di Australia.
Dalam bahasa Wemba-Wemba, Bunyip mempunyai arti "iblis" atau "roh jahat".
Deskripsi Bunyip sangat bervariasi.
George French Angus telah mengumpulkan deskripsi Bunyip dalam sebuah dongeng perihal "roh air" dari orang orang Moorundi di sungai Murray sebelum tahun 1847, sebagai berikut : "sangat ditakuti oleh mereka (penduduk). Makhluk itu mendiami sungai Murray, tetapi mereka mempunyai beberapa kesulitan menggambarkannya. Bentuk yang paling biasa dikatakan sebagai starfish (bintang laut) yang besar sekali..
Bagaimanapun, ciri umum dalam banyak surat kabar di kala ke-19, menyebutkan bahwa makhluk itu mempunyai muka mirip anjing, kepala mirip buaya, bulu berwarna gelap, ekor mirip kuda, bersirip, gading mirip anjing laut, atau mungkin tanduk, atau mungkin juga mempunyai paruh mirip bebek.
Yang lainnya berpikir bahwa makhluk itu mempunyai penampilan mirip ular dengan insan berjanggut.
Beberapa orang bahkan berpikir bahwa Bunyip sesungguhnya ialah Diprotodon australis, megafauna Australia yang merupakan marsupial terbesar yang pernah ada.
Pada beberapa dongeng tidur suku Aborigin, Bunyip digambarkan sebagai makhluk yang sanggup melahap bawah umur dan binatang ternak, kalau mereka tiba (atau berada) terlalu akrab dengan tepi air.
Bunyip juga dikatakan akan memangsa perempuan dan bawah umur suku Aborigin pada malam hari.
Selama awal kedatangan orang Eropa ke Australia, gagasan perihal Bunyip ialah seekor binatang tidak diketahui yang menunggu untuk ditemukan, sehingga pada alhasil menjadi binatang yang umum di kemudian hari.
Penetap orang Eropa awal kurang familiar dengan rupa dan bunyi binatang abnormal di pulau tersebut, dan menganggap Bunyip sebagai salah satu binatang abnormal di Australia, dan juga terkadang mengaitkan panggilan atau teriakan binatang tidak dikenal dengan makhluk itu.
Telah disarankan juga bahwa pada kala ke-19, kisah Bunyip diperkuat oleh ingatan orang Eropa perihal Irish PĂșca atau pooka (makhluk dari dongeng rakyat Celtic).
Penampakan terbanyak Bunyip terjadi selama tahun 1840an dan 1850an, terutama di Victoria, New South Wales, dan Afrika Selatan.
Salah satu kisah awal Bunyip tiba pada tahun 1818, ketika James Meehan dan penjelajah Hamilton Hume menemukan tulang berukuran besar di danau Bathurst, New South Wales, Australia.
Mereka tidak menyebut bahwa itu ialah Bunyip, tapi mendeskripsikan makhluk atau tulang itu mirip kuda nil atau manatee.
Pada pertengahan tahun 1830an, George Rankin menemukan fosil tulang makhluk berkaki empat yang jauh lebih besar dari seekor kerbau di gua Wellington, New South Wales, Australia.
Penemuan tersebut kemudian diikuti oleh penjelajah Thomas Mitchell.
Ahli anatomi Inggris, Sir Richard Owen menggambarkan bahwa tulang-tulang itu sebagai sisa-sisa dari marsupial prasejarah, Diprodoton atau Nototherium.
Pada dikala bersamaan, beberapa pendatang yang mengamati kisah ini, menyampaikan : "semua penduduk orisinil sepanjang wilayah ini mempunyai tradisi perihal binatang sangat besar yang pada suatu waktu benar-benar ada di anak sungai besar dan di sungai, dan oleh banyak telah dikatakan bahwa konon binatang mirip itu memang ada sampai kini."
Pada Juli 1845, The Geelong Advertiser mendeskripsikan Bunyip secara detail, sekaligus pertama kalinya istilah Bunyip itu dipakai.
"Bunyip, dipresentasikan sebagai sebagai (makhluk yang) menyatukan karakteristik dari seekor burung dan seekor alligator. Kepalanya mirip seekor emu, dengan paruh panjang, yang pada ujungnya terdapat penonjolan melintang di setiap sisinya, dengan tepi bergerigi mirip tulang pari berduri. Tubuh dan kakinya mengambil bab dari sifat buaya. Kaki belakangnya luar biasa tebal dan kuat, dan kaki bab depan lebih panjang, tetapi tetap kuat. Kaki dan tangannya dilengkapi cakar panjang yang digunakan untuk membunuh mangsanya sampai mati. Ketika berada di air, makhluk itu berenang mirip katak, dan ketika berada di darat, makhluk itu berjalan memakai kaki belakangnya dengan kepala tegak. Pada suatu posisi, tingginya mencapai 12 atau 13 kaki (3,6 - 3,9 meter)."Pada Juli 1845, The Geelong Advertiser mengumumkan inovasi fosil yang ditemukan akrab Geelong, dengan judul "Wonderful Discovery of a new Animal".
Surat kabar itu melanjutkan dengan kalimat, "Tulang makhluk itu menunjukkan sebuah hitam pekat, pada dikala itu (dia) mengenali bahwa itu milik Bunyip, yang kabarnya telah ia lihat (sebelumnya)."
Dia mencatat kisah dari seorang perempuan suku Aborigin yang dibunuh oleh Bunyip, dan bukti paling menjanjikan yang bekerjasama pribadi dengan Bunyip, tiba dari seorang laki-laki berjulukan Mumbowran yang menyampaikan beberapa luka dalam di dadanya yang dibentuk oleh cakar makhluk tersebut.
Pada Januari 1846, sebuah tengkorak abnormal ditemukan pada tanah di samping sungai Murrumbidgee, akrab Balranald di New South Wales.
Laporan awal mengira bahwa tengkorak itu ialah sesuatu yang tidak diketahui bagi sains. Penghuni liar yang menemukan itu, berkomentar : "semua penduduk orisinil yang telah melihatnya menyebut itu sebagai Bunyip."
Tengkorak yang diduga milik Bunyip |
Pada Juli 1847, beberapa hebat termasuk W. S. Macleay dan Professor Owen, mengidentifikasikan tengkorak itu sebagai janin cacat dari seekor anak kuda atau anak sapi.
Pada dikala bersamaan, tengkorak yang diduga milik Bunyip itu dipamerkan di Australian Museum (Sydney) selama dua hari. Para pengunjung berbondong-bondong tiba untuk melihatnya.
Laporan inovasi ini memakai ungkapan "Kine Pratie" sebagai Bunyip, dan penjelajah berjulukan William Hovell, yang juga menyidik tengkorak menyebutnya sebagai "katen-pai".
Pada tahun yang sama di bulan Maret, seekor Bunyip atau platypus berukuran besar terlihat, "tengah berjemur sempurna di seberang rumah watak di Melbourne. Dengan segera kerumunan orang berkumpul, dan tiga orang berangkat memakai bahtera untuk menyidik (objek), yang menghilang ketika mereka berjarak sekitar satu yard darinya".
Kisah lainnya diceritakan oleh William Buckley pada tahun 1852. "Di Danau Moodewarri (sekarang Danau Moodewarre), serta di sebagian besar pulau lainnya, terdapat binatang amfibi sangat luar biasa, yang penduduk setempat sebut sebagai Bunyip."
Buckley mengira bahwa beliau pernah melihat makhluk itu dalam beberapa kesempatan.
Salah satu ilustrasi Bunyip (1935) |
Dia menambahkan, "Saya tidak sanggup melihat bab lain, kecuali bab belakang, yang sepertinya ditutupi oleh bulu berwarna abu-abu kehitaman. Makhluk itu sepertinya berukuran sebesar anak sapi yang telah dewasa. Saya tidak pernah sanggup mendengar dari setiap penduduk orisinil bahwa mereka pernah melihat baik itu kepala atau ekornya."
Buckley juga mengklaim bahwa makhluk itu sudah menjadi hal umum di sungai Barwon, dan mengutip sebuah kisah yang beliau dengar perihal seorang perempuan suku Aborigin yang dibunuh oleh makhluk itu.
Dia menekankan bahwa Bunyip dipercaya mempunyai kekuatan supernatural.
Beberapa dugaan Bunyip sebagai spesies yang telah diketahui di antaranya seekor anjing bahari macan tutul atau mungkin gajah laut.
Anjing bahari macan tutul |
Gajah laut |
Sangat sulit untuk menjelaskan bentuk orisinil Bunyip alasannya ialah banyaknya variasi yang diklaim, tetapi berdasarkan penampakannya, semuanya oke bahwa makhluk itu pastilah seekor mamalia air.
(Sumber : Wikipedia, cryptidz.wikia)