Legenda Chupacabra
Monday, April 8, 2019
Edit
Chupacabra atau Chupacabras (pengucapan bahasa Spanyol : [tʃupaˈkaβɾas]) yakni makhluk legendaris dalam dongeng rakyat Amerika, yang pertama kali terlihat di Puerto Rico. Nama itu diambil lantaran kebiasaan makhluk itu yang dilaporkan menyerang dan meminum darah binatang ternak, terutama binatang kambing.
Nama Chupacabras sanggup diterjemahkan secara harfiah sebagai "penghisap kambing", dari gabungan kata chupar ("menghisap") dan cabra ("kambing).
Dalam bahasa Spanyol, makhluk ini diberi nama El Chupacabras atau Los Chupacabras.
Chupacabra dideskripsikan sebagai makhluk mirip reptil, dengan kulit abu-abu kehijauan agresif atau bersisik dan mempunyai duri yang berada di pungggungnya.
Makhluk ini dikatakan mempunyai tinggi sekitar 3 hingga 4 kaki (0,9 - 1,2 meter). Memiliki kecepatan berlari sangat cepat dan sanggup melompat mirip seekor kangguru.
Deskripsi lainnya menyampaikan bahwa Chupacabra yakni jenis anjing liar yang aneh. Sebagian besar tidak berbulu dan mempunyai tulang belakang yang menonjol. Memiliki soket mata yang luar biasa, bertaring dan mempunyai cakar yang tajam.
Jejak yang diduga berasl dari Chupacabra |
Penampakan Chupacabra dimulai pada tahun 1947, ketika surat kabar Puerto Rico, El Vocero dan El Nuevo, memberitakan bahwa binatang ternak petani setempat, mirip kambing, burung, kuda, dan ternak lainnya ditemukan telah terbunuh secara misterius.
Pembunuhan ini pun menyebar di seluruh pulau, dan sekitar ratusan peternakan melaporkan hal yang sama.
Laporan pembunuhan asing tersebut mempunyai satu pola yang sama, yaitu setiap binatang yang ditemukan telah tewas, mempunyai lubang bekas bacokan di lehernya.
Pada tahun 1975, pembunuhan serupa di kota kecil Moca, dikaitkan dengan El Vampiro de Moca ("The Vampire of Moca").
Pada awalnya, pembunuhan ini diduga dilakukan oleh sekelompok pemuja setan, namun dugaan itu ternyata salah.
Kemudian laporan perihal pembunuhan ini menjadi semakin menyebar, dan banyak peternakan melaporkan simpulan hidup binatang ternak mereka.
Serangan pertama dilaporkan terjadi pada bulan Maret 1995 di Puerto Rico.
Delapan ekor domba ditemukan tewas, masing - masing mempunyai tiga luka bacokan di kawasan dada dan benar-benar dalam kondisi kehabisan darah.
Setelah ramai menjadi materi perbancangan di Puerto Rico, perkara simpulan hidup asing lainnya dilaporkan terjadi di negara lain, mirip Republik Dominika, Argentina, Bolivia, Cile, Kolombia, Honduras, El Savador, Nikaragua, Panama, Peru, Brasil, Amerika Serikat da Meksiko.
Kebanyakan dari negara tersebut, menyampaikan bahwa simpulan hidup ini yakni ulah dari Chupacabra.
Dengan segera, kisah Chupacabra pun balasannya menyebar ke seluruh wilayah dan menjadi terkenal.
Beberapa bulan kemudian, tepatnya pada bulan Agustus, seorang saksi mata berjulukan Madelyne Tolentino, melaporkan bahwa beliau melihat makhluk itu di kota Puerto Rico di Canovanas, ketika 150 binatang ternak dan binatang peliharaan lainnya dilaporkan telah terbunuh olehnya.
Penampakan Chupacabra di Puerto Rico |
Pada tahun 1997, penampakan Chupacabra di brasil dilaporkan oleh surat kabar Brasil.
Salah satunya tiba dari seorang perwira polisi yang mengaku merasa mual, ketika melihat seekor Chupacabra dengan bentuk mirip anjing pada sebuah batang pohon.
Penampakan Chupacabra mulai terjadi di Amerika Serikat, khususnya di pinggiran kota Washington D.C, dan di luar wilayah Philadelphia, Pennsylvania.
Foto langka yang menyampaikan Chupacabra tengah menyerang mangsanya. |
Berita perihal Chupacabra sedikit mereda pada tahun 2000, namun lalu ramai menjadi perbincangan kembali di tahun 2004, ketika makhluk itu mulai menyerang seorang peternak di Texas.
Pada Juli 2004, seorang peternak di bersahabat San Antonio, Texas, berhasil membunuh seekor binatang mirip anjing, tapi tidak berbulu, yang menyerang ternaknya.
Binatang tersebut dikenal dengan nama Elmendorf Creature. Binatang itu diklaim sebagai anjing, kemungkinannya jenis Coyote, dengan penyakit kudis yang parah.
Pada Oktober 2004, dua binatang yang sangat mirip dengan Elmendorf Creature, terlihat di kawasan yang sama. Hewan pertama sudah mati, dan spesialis zoologi lokal dipanggil untuk mengidentifikasikan binatang tersebut. Spesimen itu dipelajari oleh mahir biologi di Texas.
Pada tahun 2005, Issac Espinoza melaporkan telah menghabisan hampir $ 6 juta, uang miliknya sendiri, untuk melacak keberadaan Chupacabra. Dia tinggal di hutan Amerika Selatan selama delapan bulan bersama tim peneliti, jurnalis video, dan pemandu lokal.
Selama pencariannya, tim tersebut mempunyai beberapa pertemuan cukup bersahabat dengan makhluk yang tidak sanggup diidentifikasikan oleh para peneliti.
Mereka bisa menangkap beberapa pertemuan mereka deengan makhluk itu dalam sebuah kamera dan semuanya diserahkan ke Universitas Texas untuk dianalisa.
Seorang profesor cryptozoology di University of Texas berjulukan Hugo Mata, menyampaikan bahwa sampel rambut dan kulit yang dikirim oleh tim pencarian itu, tidak sesuai dengan spesies yang telah diketahui di serpihan negara tersebut.
Chupacabra yang terlihat di Texas pada tahun 2005 |
Di Albuquerque, New Mexico, seorang perempuan berjulukan Rebecca Tuggle, sedang dalam perjalanan menuju mobilnya. Saat itu beliau mendengar bunyi mendesis yang misterius. Saat beliau berbalik, beliau pribadi ketakutan, lantaran melihat makhluk yang mirip gabungan seekor kadal, kangguru dan kelelawar, dengan duri yang tertancap di punggungnya.
Makhluk itu kira-kira setinggi satu meter dan sedang mendengus kepadanya. Dia mengaku merasa mual dan hampir pingsan. Matanya dikatakan bersinar dan makhluk itu berbau zat sulfat.
Penampakan lain dikabarkan terjadi di Grand Haven, ketika seorang laki-laki berusia 42 tahun, mengaku melihat makhluk itu sedang menyedot darah seekor kucing.
Pada tahun yang sama di Coleman, Texas, seorang petani berjulukan Reggie Lagow, menangkap seekor binatang yang tidak dikenal dalam perangkap yang beliau buat, sehabis simpulan hidup sejumlah ayam dan kalkun milikya.
Binatang yang tampak mirip adonan antara seekor anjing tanpa rambut, tikus dan kangguru itu pribadi dilaporkan ke Texas Park and Wildlife, dengan cita-cita bisa mengetahui jenisnya.
Tapi, dalam sebuah wawancara dengan John Adolfi, Reggie Lagow menyampaikan bahwa "makhluk itu tertangkap hari selasa dan dibuang di tempat sampah pada hari kamis."
Pada bulan April 2006, MosNews melaporkan bahwa Chupacabra terlihat untuk pertama kalinya di Rusia.
Laporan dari Rusia tengah yang dimulai pada bulan Maret 2005, menceritakan seekor binatang buas yang membunuh binatang dan menghisap darah mereka. Sebanyak tiga puluh dua kalkun berhasil dibunuh dengan darah yang telah dihisap.
Laporan lain tiba dari desa-desa sekitarnya, ketika tiga puluh domba terbunuh dengan darah yang telah habis.
Pada Agustus 2006, Michelle O'Donnell dari Turner, Maine, menggambarkan makhluk itu mirip dengan anjing jahat bertaring, yang ditemukan di sebuah jalan, dan telah tertabrak oleh mobil. Namun, pernyataan tersebut masih diragukan.
Beberapa foto diambil, berserta laporan saksi mata yang setuju bahwa penampilan makhluk itu terlihat mirip anjing betina, tapi mereka yakin bahwa itu tidak mirip seekor anjing ataupun serigala yang biasa terlihat di kawasan tersebut.
Selama bertahun-tahun, penduduk Maine telah melaporkan makhluk misterius yang menyedot darah mangsanya.
Pada September 2006, Lost World Museum memperoleh sisa-sisa yang mungkin berasal dari makhluk yang dikenal sebagai Chupacabra, yang diburu dan dibunuh pada simpulan Agustus 2006.
Geordie Decker dan Josh Underwood dari Berkshire, New York, menyerahkan tulang dari binatang yang suka melompat, bermata kuning dengan rambut orange di kepalanya itu ke John Adolfi selaku pemilik Museum tersebut.
Tulang-tulang itu sanggup dilihat di situs web Lost World Museum.
Sementara itu, investigasi dan penyelidikan lebih lanjut terus dilakukan untuk memecahkan misteri Chupacabra.
Pada bulan yang sama di tahun 2006, seorang karyawan hotel berjulukan Valerie Paul dari Alburquerque, New Mexico, terkejut dengan bunyi mendesis ketika tiba untuk bekerja sekitar pukul 7 pagi.
Dia melirik ke lantai enam Amerisuites Hotel, dan melihat dua mata merah menyala sedang mengintip ke arahnya. Makhluk itu mirip gargoyle dan berbau belerang.
Dia sempat menjadi galau dan pusing, sebelum balasannya bisa kembali masuk ke kendaraanya.
Namun, makhluk itu mengikutinya dan memecahkan beling depannya, sebelum melompat kembali ke atap hotel dan menghilang.
Seorang roper berjulukan Trey Rogers, melihat apa yang beliau yakini sebagai El Chupacabra di High Rolls, New Mexico, bersahabat Alamogordo.
Dia sedang berada di hutan dengan pistol bola cat (paint ball) miliknya, ketika melihat seekor binatang merah muda berukuran sedang yang mempunyai duri di punggunggnya dan sayap di sisinya.
Sebelum Rogers bisa menembaknya, makhluk itu sudah pergi dengan kecepatan yang sangat cepat, dan itu yakni hal tercepat yang pernah dilihat olehnya.
Pada tahun 2007, Phylis Canion menyampaikan sebuah foto, dan kepala dari apa yang beliau sebut sebagai Chupacabra yang telah dibekukan, di rumahnya yang terletak di Cuero, Texas.
Pada tahun 2008, hasil analisis DNA mengenai spesimen Chupacabra yang dilakukan oleh MonsterQuest History Channel, menemukan bahwa makhluk itu mempunyai adonan kromosom yang ada pada coyote dan serigala.
Pada Agustus 2008, muncul sebuah video yang diduga berhasil merekam Chupacabra di kota kecil Cuero, Texas pada siang hari.
Rekaman tersebut berasal dari kamera yang dipasang di kendaraan beroda empat Sheriff Brandon Riedel.
Dia dan rekannya sedang mengusut garis pagar di jalan bersahabat Cuero, ketika mereka melihat makhluk asing seukuran coyote, sedang berjalan di hadapannya.
Riedel yang telah bekerja selama delapan tahun, terpikir untuk menyalakan kamera dashbor kendaraan beroda empat patrolinya, untuk merekam makhluk itu.
Dia melihat beberapa ciri yang tidak biasa, mirip kaki depan pendek dan kaki belakang yang panjang, kulit yang tidak berambut, dan moncong yang panjang.
Dia menyampaikan bahwa dirinya belum pernah melihat hal mirip ini selama bertahun-tahun berpatroli di jalan Cuero yang berdebu.
Chupacabra sempat terekam kamera di San Antonio sedang membawa sesuatu (mungkin mangsanya) di mulutnya. |
Penampakan Chupacabra di Texas pada tahun 2011 |
Pada tahun 2016, makhluk misterius yang diduga Chupacabra dibunuh oleh seorang petani di Ukrania. |
Ada sebuah teori yang menyatakan bahwa Chupacabra yakni produk eksperimen genetik milik pemerintah Amerika Serikat.
Penampilan makhluk asing itu mustahil berevolusi dari binatang yang sudah diketahui.
Orang yang mempercayai teori tersebut percaya bahwa Chupacabra di produksi di sebuah laboratorium, dan pihak Amerika Serikat mungkin mengoperasikan kemudahan rahasia, yang bertempat jauh di hutan Puerto Rico.
Mungkin Chupacabra yakni hasil percobaan rekayasa genetika yang bermetamorfosis tragedi dan entah bagaimana bisa berhasil lepas dari kemudahan tersebut dan mulai berkeliaran.
Kemungkinan lainnya yakni pemerintah melepas segerombolan Chupacabra ke negara musuh, untuk menghancurkan persediaan masakan mereka, atau kemungkinan bahwa Chupacabra ini dimaksudkan untuk memangsa insan dan memenangkan perang, tanpa melibatkan tentara untuk melaksanakan penyerangan.
Teori lainnya menyampaikan bahwa Chupacabra ini semacam Alien.
Memang penampakan ufo atau benda terbang tak dikenal di wilayah Puerto Rico cukup sering terjadi dan telah berlangsung selama beberapa dekade.
Mereka percaya bahwa Chupacabra yakni binatang asing yang berhasil lolos dari pesawat Alien, dan sengaja ditinggalkan di planet ini, sehingga pada balasannya makhluk ini mulai menyerang binatang ternak milik warga.
Namun hingga sekarang, tidak ada bukti yang cukup berpengaruh untuk mendukung kedua teori perihal Chupacabra di atas.
Kabarnya misteri makhluk legendaris Chupacabra telah berhasil dipecahkan oleh spesialis biologi berjulukan Barry O'Connor di University of Michigan.
Barry O'Connor menyampaikan bahwa kebanyakan penampakan Chupacabra mungkin ada hubungannya dengan seekor coyote dengan penyakit kudis, yang disebabkan oleh tungau di kulitnya.
Barry O'Connor dan ilmuwan lainnya menyimpulkan bahwa seekor kutu berkaki 8 yang berada di bawah kulit seekor coyote, sanggup memberi binatang ini tampilan layaknya sosok Chupacabra.
Dia menjelaskan bahwa tungau yang bertanggung jawab atas kerontokan rambut ekstrim, yang terlihat pada "Sindrom Chupacabras" yakni Sarcoptes Scabiei.
Tungau ini juga sanggup mengakibatkan ruam gatal yang dikenal sebagai kudis pada manusia.
Sarcoptes Scabiei |
Para ilmuwan percaya bahwa Chupacabra bergotong-royong yakni coyote dengan kondisi penyakit kudis yang parah.
Anjing domestik mungkin mempunyai kemampuan melawan penyakit tersebut, tetapi tidak dengan anjing liar, rubah, serigala ataupun coyote.
Sejumlah besar tungau yang berada di bawah kulit mengakibatkan peradangan, yang berakibat pada terjadinya penebalan kulit. Ketika suplai darah ke folikel rambut terputus, bulu atau rambut akan jatuh.
Dalam perkara yang sangat buruk, kondisi binatang yang melemah, membuka pintu masuk bagi basil yang mengakibatkan jerawat kulit sekunder.
Hal inilah yang terkadang menghasilkan aroma mirip bau busuk.
Ketika semua tanda-tanda itu digabungkan, maka binatang tersebut akan terlihat berpenampilan jelek, telanjang, berkulit kasar, dan berbau.
Semua itu sesuai dengan citra umum dari sosok legendaris Chupacabra.
Di bawah ini yakni foto coyote yang terkena kudis :
Hewan yang dipenuhi kudis, cenderung berburu mangsa yang lebih mudah. Sebagai misalnya yakni hewan-hewan peliharaan.
Barry O'Connor menyampaikan : "Karena hewan-hewan ini sangat lemah, mereka akan kesulitan berburu. Kaprikornus mereka mungkin terpaksa harus menyerang binatang ternak, lantaran hal itu lebih gampang daripada menyerang (mengejar) seekor kelinci atau seekor rusa."
Anjing liar bukan satu-satunya binatang yang bisa menderita tungau mematikan.
Seekor bajing yang terinfeksi, sering menciptakan binatang itu sekilas mirip dengan Chupacabra. Itulah alasan mengapa terkadang Chupacabra sanggup juga terlihat di antara pepohonan, maupun di atas permukaan tanah.
(Sumber : Wikipedia)